Kapal induk China, yang dibangun dari Kelas Kuznetsov, Liaoning, dan kelompok tempurnya berkelana menuju Asia Tenggara menjelang kunjungan perdana yang sangat terkenal ke Hong Kong.
Kedatangan kapal yang akan menjadi simbol utama kekuatan China ini akan merayakan 20 tahun pengembalian wilayah tersebut dari inggris.
Armada melewati Selat Taiwan selama akhir pekan lalu, sebuah operasi yang menyebabkan kegelisahan di Taiwan. Pesawat tempur dan pesawat patroli maritim mereka diterbangkan untuk memantau pergerakan kapal tersebut.
Liaoning meninggalkan rumahnya di Qingdao pada tanggal 25 Juni. Sebuah video baru yang diterbitkan menunjukkan kapal tersebut juga menunjukkan kekuatannya dengan melakukan operasi sayap tempur mereka.
Beberapa jet tempur berbasis kapal induk China, J-15 melakukan lepas landas dan mendarat dari dek kapal tersebut. Video cukup menarik dengan menampilkan berbagai sudut termasuk dari kokpit pesawat.
Kloning dari Su-33 terlihat membawa sepasang rudal udara ke udara jarak menengah PL-12, bersama dengan rudal udara ke udara jarak pendek PL-8. Ini merupakan beban umum dari pesawat China. Mungkin yang paling menarik, beberapa J-15 membawa rudal anti-kapal YJ-83K “Eagle Strike” di bawah sayap mereka.
Senjata udara ke udara yang dibawa nampaknya merupakan rudal latihan, bukan rudal sebenarnya. Demikian juga dengan YJ-83K yang dibawa meskipun terlihat ada garis merah/orange. Pita merah/orange secara internasional diakui sebagai tanda bahwa rudal itu bermuatan hulu ledak. China sangat menyadari bahwa setiap citra yang mereka rilis akan menjadi sasaran analisis dinas intelijen asing, jadi mungkin ini hanya cara untuk membingungkan analis.
Pelatihan untuk beroperasi dari kapal dengan membawa muatan yang mewakili dua set misi inti dari pertahanan tempur udara dan serangan angkatan laut adalah masuk akal.
Banyak perdebatan telah terjadi di kalangan penerbangan militer bahwa turunan Flanker yang besar tidak akan bisa membawa banyak muatan jika lepas landas dari kapal induk dengan sistem sky jump.
Apa yang kita lihat di sini kemungkinan mewakili operasi tempur J-15 sambil mempertahankan muatan bahan bakar yang relevan, atau membawa beberapa rudal udara ke udara. Konfigurasi ini juga kira-kira sama beratnya dengan beban yang kita lihat di pesawat Su-33 Rusia yang beroperasi di lepas pantai Suriah di atas kapal Kuznetsov akhir tahun lalu.
Baca juga: