Kontrak pengiriman sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia ke Turki telah disepakati, namun belum ada keputusan mengenai pinjaman yang dapat diberikan Moskow ke Ankara untuk pembelian tersebut.
“Kontrak S-400 antara Rusia dan Turki telah disepakati, namun soal pinjaman belum,” kata Vladimir Kozhin, penasihat militer dan kerja sama teknik militer presiden Rusia sebagaimana dikutip Sputnik Minggu 2 Juli 2017.
Negosiasi mengenai kemungkinan pengiriman sistem S-400 ke Turki telah berlangsung sejak 2016. Pada bulan Maret 2017, CEO Rostec Corporation Sergey Chemezov mengatakan Ankara siap untuk membeli sistem S-400 dengan pinjaman yang diberikan oleh Moskow.
Pada tanggal 28 April, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Moskow dan Ankara telah mencapai kesepakatan mengenai pembelian sistem pertahanan udara S-400 dengan negosiasi mengenai produksi bersama dan harga sedang dilakukan.
Isu tersebut juga dibahas oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuan mereka di Sochi pada awal Mei.
Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik Turkey, Erdoğan Karakuş, pensiunan Letnan Jenderal Angkatan Udara Turki dan ketua Persatuan Pensiunan Turki, menyatakan keyakinannya bahwa Moskow dan Ankara tidak akan mengalami kesulitan dalam menegosiasikan pinjaman tersebut.
Dia juga menunjukkan fakta bahwa pembelian sistem S-400 sangat penting bagi militer Turki. Sistem pertahanan rudal Rusia diharapkan dapat menggantikan sistem Nike yang telah beroperasi di negara-negara NATO sejak tahun 1960.
“Modernisasi ini penting karena sistem pertahanan rudal saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan keamanan Turki Fakta bahwa Turki adalah anggota NATO Tidak akan menghalangi kesepakatan, “kata Karakuş.
Pada saat yang sama, dia mencatat, Turki akan membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara dan pertahanan rudal dan Ankara akan membuat kesepakatan baru sesuai dengan keseimbangan kekuatan saat ini di arena internasional.
Baca juga: