Filipina dan Indonesia akan bersama-sama meronda laut Sulawesi pada pekan ini untuk mencegah kelompok garis keras mencapai pulau bergolak Mindanao, Filipina selatan, tempat pemberontak merebut sebuah kota, kata juru bicara tentara pada Minggu.
Juru bicara tentara Filipina Mayor Ezra Balagtey mengatakan kapal perang kedua negara akan berlayar dari kota Davao, Filipina. Ronda bersama itu untuk memperkuat keamanan perbatasan dan meningkatkan kemampuan antar-gerakan
“Ronda tergalang itu untuk memperkuat keamanan teluk Davao dan perbatasan bersama kedua negara tersebut di kepulauan selatan, terutama di sepanjang laut Sulawesi,” kata Balagtey.
Pemerintah kawasan khawatir akan pejuang pendukung ISIS melintasi perbatasan laut dari Malaysia dan Indonesia untuk bergabung dengan pemberontak, yang merebut kota Marawi lima pekan lalu.
Sekitar 300 gerilyawan, 82 anggota pasukan keamanan Filipina dan 44 warga terbunuh dalam pertempuran.
Ronda tergalang itu adalah yang ketiga di wilayah itu dalam sebulan karena bajak laut dan pegaris keras meningkatkan serangan terhadap kapal niaga.
Filipina bersama Amerika Serikat pada Sabtu meronda perairan Filipina selatan. Dua pekan lalu, Indonesia, Malaysia dan Filipina bersama-sama meronda perbatasan laut mereka di laut Sulawesi dan laut Sulu. Ronda terkini itu dijadwalkan berakhir pada pekan depan di kota Manado.
Baca juga:
Ikuti Indonesia dan Vietnam, Filipina akan Beli Kapal Selam Rusia