Meksiko sampai saat ini dikenal dengan perang narkoba yang terus terjadi. Kartel-kartel besar terus berkuasa dan saling hantam untuk memperebutkan kekuasaan dan wilayah. Sementara mereka juga menghadapi pemerintah yang mencoba mengadang peredaran narkoba. Hal yang menarik adalah perang narkoba ini mirip dengan situasi Meksiko ketika dihantam gelombang perang dingin.
Di Meksiko, seperti di banyak bagian dunia, Perang Dingin memunculkan kontes geopolitik dan lokal yang kompleks terhadap keamanan, ideologi, ekonomi, dan budaya. Kejadian internasional seperti Revolusi Kuba, memiliki dampak lokal, dan pada saat yang sama politik dalam negeri membentuk kebijakan luar negeri pemerintah Meksiko.
Pemimpin Meksiko percaya bahwa ancaman terbesar bagi bangsa adalah oposisi internal. Takut mengulangi pengalaman Kuba, mereka mentargetkan kelompok kiri dan meningkatkan kemampuan keamanan, terutama di bidang pengawasan dan kontra.
Sementara momok gerilya komunis dan pidato-pidato dari pemimpin negara terus menghiasi halaman depan surat kabar Meksiko. Pemerintah yang meningkatkan kekerasan Perang Dingin Meksiko dan melepaskan teror pada warga negaranya sendiri. Tentara dan agen khusus membunuh aktivis politik seperti Rubén Jaramillo, mereka membantai demonstran mahasiswa di Mexico City Plaza Tlatelolco pada tahun 1968, dan mereka menyiksan dan menghilangkan ribuan warga Guerrero pada 1970-an.

Akhirnya, pemerintah Meksiko menghancurkan beberapa kelompok gerilya yang benar-benar ada dan memenangkan Perang Dingin Meksiko. Hal ini secara jelas terlihat pada awal tahun 1980-an bahwa Meksiko tidak akan mengikuti nasib yang sama seperti Kuba, tetapi akan tetap kapitalis, konservatif, dan bersekutu dengan Amerika Serikat.