Pyongyang juga telah membangun kekuatan konvensionalnya. Korea Utara berada di urutan keempat di antara angkatan bersenjata terbesar di dunia dengan lebih dari 1,1 juta personel militer atau hampir 5 persen dari jumlah penduduknya. Selain itu, Korea Utara memiliki tujuh juta personil cadangan
Untuk mendukung militernya, Korea Utara telah “menyalurkan sumber daya untuk mengembangkan industri pertahanan sebagai prioritas utama untuk mempertahankan kemampuan perangnya. Korea Utara memiliki sekitar 300 pabrik persenjataan.
Dengan sebagian besar pasokan perangnya disimpan di fasilitas penyimpanan terowongan, Korea Utara dinilai memiliki persediaan perang yang bisa bertahan satu sampai tiga bulan.
Menurut laporan Departemen Pertahanan AS, Korea Utara diyakini memiliki lebih dari 1.300 pesawat, hampir 300 helikopter, 430 kapal tempur, 250 kapal amfibi, 70 kapal selam, 4.300 tank, 2.500 kendaraan lapis baja, dan 5.500 peluncur multiple roket. Amerika juga juga memperkirakan Korea Utara memiliki lebih dari 4.000 artileri di sepanjang DMZ.
Sementara Angkatan Darat Korea Selatan memiliki sekitar 490.000 tentara, 2.400 tank, 1.700 kendaraan lapis baja, 5.900 artileri dan peluncur roket, 60 rudal berpendukung dan 600 helikopter. Sedangkan Angkatan Laut mereka memiliki sekitar 70.000 personel dan 110 kapal permukaan. Angkatan Udara memiliki sekitar 60.000 penerbang dan 410 pesawat tempur.
Pasukan AS di Korea, di bawah komando Jenderal Angkatan Darat Vincent Brooks, terdiri dari Angkatan Udara Kedelapan Amerika (EUSA), Angkatan Laut Amerika-Korea (NAVFOR-K), Angkatan Udara AS- Korea (USAFK), Angkatan Laut Amerika- Korea (MARFOR-K), dan Komando Operasi Khusus-Korea (SOCKOR).
Menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Amerika memiliki sekitar 28.000 tentara di Korea Selatan, 90 pesawat tempur, 20 helikopter tempur, 50 tank, 130 kendaraan lapis baja, 40 artileri dan beberapa peluncur roket dan 60 rudal anti-udara.
Amerika juga telah memasang dua peluncur anti-rudal THAAD, namun pemerintah baru telah menangguhkan enam baterai peluncur untuk menunggu analisis dampak lingkungan.
Amerika juga siap menambah kekuatan jika terjadi perang dengan mengirim 690.000 tentara darat, angkatan laut dan udara, 160 kapal dan 2.000 pesawat.