Amerika Kembali Pertimbangkan untuk Serang Korea Utara

Amerika Kembali Pertimbangkan untuk Serang Korea Utara

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan pertemuan untuk pertama kalinya pada  Kamis 29 Juni 2017 di Amerika. Dalam pertemuan tersebut masalah ancaman Korea Utara menjadi salah satu hal paling penting.

Seorang pejabat tinggi Gedung Putih mengatakan bahwa kedua pemimpin negara tersebut sepakat untuk meningkatkan tindakan.

Seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan bahwa Trump fokus untuk meningkatkan tekanan diplomatik dan ekonomi, namun Letnan Jenderal TNI H. McMaster, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, bahwa kekuatan militer adalah pilihan yang mungkin.

“Apa yang harus kita lakukan adalah menyiapkan semua opsi karena presiden telah menjelaskan kepada kita bahwa dia tidak akan menerima ada nuklir di Korea Utara dan sebuah ancaman yang dapat menargetkan Amerika Serikat dan menargetkan rakyat Amerika,” kata McMaster di Center For New American Security sebagaimana dilansir Militar.com.

“Ancaman ini jauh lebih cepat sekarang dan oleh karena itu   kita tidak dapat mengulangi pendekatan yang sama,  pendekatan yang gagal di masa lalu,”  tambah McMaster. Dia  mengatakan dengan jelas tentang kebijakan Obama sebagai “kesabaran strategis”.

Moon tiba di Gedung Putih dengan delegasi Republik Korea  Kamis malam dan dilanjutkan dengan makan malam bersama Trump dan First Lady Melania Trump.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pekan lalu, Moon, yang selama kampanye menjanjikan  sebuah kebijakan untuk memulai kembali perundingan perdamaian dengan Korea Utara, mengatakan bahwa kemajuan akan bergantung pada membangun hubungan pribadi dengan Trump.

“Jika Presiden Trump dan saya membuat ikatan persahabatan dan kepercayaan pribadi yang kuat dan jika kita ingin menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara berdasarkan hubungan pribadi ini, maka saya yakin kita akan dapat mencapai resolusi isu nuklir Korea Utara, “kata Moon.

“Bersama-sama kita akan mencapai pembongkaran program nuklir Korea Utara, perdamaian di Semenanjung Korea dan akhirnya perdamaian di Asia Timur Laut,” kata Moon.

Pembicaraan Gedung Putih terjadi di tengah peringatan baru dari Menteri Pertahanan Jim Mattis dan Kepala Staf Gabungan  Jenderal Joseph Dunford bahwa setiap konflik di semenanjung akan menghancurkan Seoul dan menimbulkan korban hingga 25 juta orang, termasuk sekitar 300.000 warganegara Amerika.

Korea Utara diyakini memiliki antara 15-20  senjata nuklir dan telah berhasil menguji serangkaian rudal balistik jarak pendek,  menengah, dan kapal selam.

Sampai saat ini, Korea Utara telah melakukan lima uji coba nuklir, terakhir pada bulan Januari dan September 2016 di bawah kepemimpinan  Kim Jong-un.

Korea Utara juga mengklaim memiliki miniatur hulu ledak nuklir  untuk dipasang pada  rudal dan telah berusaha mengembangkan rudal balistik Intercontinental yang mampu mencapai daratan Amerika.

Korut juga diyakini memiliki persenjataan senjata kimia, termasuk  mustard, chlorine, phosgene, sarin, dan VX.

NEXT: KEKUATAN MILITER KOREA UTARA VS SELATAN + AMERIKA