Angkatan Udara Israel terus menyerang pasukan pemerintah Suriah yang ada di dataran Tinggi Golan. Dalam seminggu empat kali jet-jet tempur Israel membombardir kawasan tersebut.
Angkatan Bersenjata Israel melalui akun Twitter-nya mengatakan serangan dilakukan setelah proyektil Suriah jatuh di bagian yang dikendalikan Israel dari Dataran Tinggi Golan.
Dataran Tinggi Golan, yang secara internasional dikenal sebagai wilayah Suriah, tetapi direbut oleh Israel selama Perang Enam Hari pada tahun 1967. Pada tahun 1981, parlemen Israel memilih untuk mencaplok dua pertiga wilayah tersebut.
PBB berulang kali menyatakan pendudukan Israel atas Dataran Tinggi Golan adalah illegal dan meminta agar dikembalikan ke Suriah. Tetapi Israel tidak pernah mengindahkan dan tidak ada tindakan lebih lanjut atas penolakan tersebut.
“Pesawat Israel menyerang tentara Suriah untuk keempat kalinya dalam seminggu untuk menanggapi sebuah rudal liar yang jatuh di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel,” kata Pasukan Pertahanan Israel Jumat 30 Juni 2017.
“Sebagai tanggapan terhadap proyektil yang diluncurkan ke Israel dari Suriah, pesawat Israel menargetkan posisi militer Suriah yang melepaskan mortir,” kata IDF di Twitter.
Untuk pertama kalinya, Angkatan Udara Israel menyerang tank pasukan pemerintah Suriah dan posisi artileri pada tanggal 24 Juni, setelah 10 proyektil jatuh ke wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikendalikan Israel.
“Menanggapi lebih dari 10 proyektil yang diluncurkan dari Suriah, pesawat Israel menargetkan peluncur roket dan 2 tank Suriah,” kata IDF.
Menurut Al Mayadeen yang mengutip sebuah sumber, setidaknya dua tentara Suriah terbunuh dalam serangan udara tersebut.
Pada tanggal 25 Juni, Israel menyerang posisi tentara Suriah untuk kedua kalinya setelah proyektil dari wilayah Suriah kembali jatuh di bagian yang dikuasai Israel di Dataran Tinggi Golan. Serangan Israel menargetkan 2 posisi artileri rezim Suriah dan sebuah truk amunisi.
Sementara pada 29 Juni, posisi tentara Suriah di dekat desa Samdaniya di Dataran Tinggi Golan menjadi sasaran roket Angkatan Udara Israel.
“Israel menggunakan sebuah roket untuk menyerang posisi tentara Suriah di Samdaniya timur dekat Quneitra,” kata sumber tersebut. Dia , menambahkan roket tersebut menghantam detasemen militer dan tidak menimbulkan korban jiwa.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/04/16/rewel-soal-nuklir-korea-dan-iran-kenapa-tutup-mata-dengan-israel/