Dengan Dassault Rafale, Eurofighter Typhoon dan Saab Gripen – ditambah F-35 Lockheed Martin yang masuk dalam armada banyak negara Eropa, akan menjadi sangat sulit bagi jet tempur lain untuk bertempur di wilayah tersebut, meski peluang tetap ada dan layak diperjuangkan.
Flight Fleets Analyzer menunjukkan bahwa trio pesawat tempur yang diproduksi secara lokal sudah ada dalam persediaan sembilan negara di Benua Biru Eropa, dengan gabungan 619 pesawat yang digunakan.
Konsorsium Eurofighter telah memasok Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris yang tergabung dalam konsorsium, ditambah pelanggan ekspor Austria, dengan data menunjukkan bahwa 361 pesawat dioperasikan oleh negara-negara lain. Ada 122 Gripen yang terbang di Republik Ceko, Hungaria dan Swedia, sementara angkatan udara dan angkatan laut Prancis mengandalkan Rafale saat ini.
Menurut rencana jangka panjang program F-35, Denmark, Italia, Belanda, Norwegia, Turki dan Inggris memiliki kebutuhan total lebih dari 420 Lightning II.
Di luar rencana armada tersebut, setidaknya ada 10 negara Eropa lainnya yang memiliki kebutuhan tempur saat ini atau yang akan datang. Fleets Analyzer Flightglobal menunjukkan secara keseluruhan, ini memiliki 331 pesawat yang butuh diganti.
Tingkat kemampuan yang dibutuhkan akan bervariasi dari menjalankan tugas pengamanan udara domestik sampai operasi tempur multi peran, dan alokasi anggaran akan berkisar dari membeli peralatan bekas yang telah diperbaharui hingga jet tempur kelas atas yang baru.
Trio Eropa hampir dipastikan akan mengikuti banyak persyaratan ini, bersama dengan F-35 dan Boeing F / A-18E / F Super Hornet. Tapi untuk anggota NATO, atau mereka yang memiliki status Partnership for Peace, tampaknya sulit pesawat buatan RAC MiG dan Sukhoi Rusia akan dipertimbangkan.
Prospek jangka pendek Gripen C / D ada di Bulgaria dan Slovakia. Setelah menerima tanggapan awal tahun ini atas permintaan proposal pengganti MiG-29, pemerintah Bulgaria pada bulan April memberi isyarat preferensi untuk tipe Saab, namun niat pemerintahan baru belum diumumkan.
Swedia juga tetap dalam diskusi dengan Slovakia mengenai kemungkinan kesepakatan Gripen C / D. Proses ini telah berlangsung sejak 2015, dengan tawaran terbaru yang diajukan pada November lalu.
Saab ingin memperkuat penawarannya ke negara-negara Eropa Tengah dan Timur dengan mengusulkan kehadiran pemeliharaan dan dukungan lokal. Kroasia masuk dalam daftar operator potensial masa depan lainnya dari pesawat mesin tunggal ini.

“Angkatan bersenjata menuntut sistem berperforma tinggi yang sangat mumpuni mereka menginginkan segalanya,” kata Richard Smith, Kepala Penjualan dan Pemasaran Saab. Dia juga mengatakan Gripen dapat memenuhi anggaran.
Untuk kontes Bulgaria, proposal C / D dibuat untuk melawan tawaran F-16 bekas Angkatan Udara Amerika yang ditawarkan bersamaan dengan pemerintah Portugal dan Typhoon Tranche 1 yang dipromosikan oleh Italia. Negara ini juga melihat F-16A / B eks Israel sebagai alternatif lain.
Polandia memiliki kebutuhan untuk mengganti MiG-29 dan Su-22 mereka. Pejabat Kementerian Pertahanan telah mengabaikan kemungkinan mengakuisisi F-16 bekas pakai.
Finlandia juga membutuhkan penerus armada F/A-18 Hornet, dan baru-baru ini menerima informasi dari lima kandidat untuk program HX-nya yakni F-35, Gripen E, Rafale, Super Hornet dan Typhoon. Proses panjang Helsinki harus melihat permintaan proposal yang dikeluarkan tahun depan, sebelum memilih kandidat pada tahun 2021.

Swiss juga sedang mencari untuk memulai sebuah proses mengganti F / A-18C / D Hornet dan Northrop F-5. Negara ini melihat pilihan Gripen E yang sebelumnya dihentikan setelah referendum publik dan memerlukan kemampuan pengamanan udara pengganti. Hornet mereka berpotensi terbang sampai tahun 2030.
Sementara itu, Lockheed tampaknya mendapat kesempatan baik di Belgia, meski mungkin menghadapi persaingan. Sebagai pengguna F-16 saat ini, Brussels telah memberi isyarat keinginan untuk bekerja sama lebih erat dengan Belanda, termasuk dengan bersama-sama menyediakan kemampuan peringatan reaksi cepat. Salah satu cara untuk memastikan kemampuan bersama adalah agar Belgia mengikuti tetangganya memperoleh Lightning II.
Sementara keinginan Angkatan Laut Spanyol untuk mengganti pesawat tempur berbasis kapal Boeing AV-8B mereka akan menarik tawaran F-35B. Dengan prospek seperti ini, pasar pesawat tempur Eropa tetap layak diperjuangkan.
Baca juga: