Aturan Yang Membolehkan Amerika Perang Seenaknya Mungkin akan Dicabut

Aturan Yang Membolehkan Amerika Perang Seenaknya Mungkin akan Dicabut

House of Representatives’ Appropriations Committee  atau Komite Alokasi Kongres Amerika Serikat mengeluarkan sebuah rancangan amandemen untuk Authorization for Use of Military Force  (AUMF) yang   disahkan tidak lama setelah serangan 11 September 2001. Aturan ini telah menjadi dasar bagi Amerika untuk seenaknya sendiri melakukan tindakan militer di luar negeri.

Langkah tersebut diperkenalkan oleh anggota Kongres dari California dari Partai Republuk Barbara Lee, yang merupakan satu-satunya anggota kongres yang memilih melawan AUMF pada tahun 2001.

Aturan disahkan sebagai bagian dari anggaran belanja pertahanan tahun fiskal 2018, yang disetujui komite pada hari Kamis 29 Juni 2017.

AUMF 2001 memberi wewenang kepada presiden “untuk menggunakan semua kekuatan yang diperlukan dan tepat terhadap negara-negara, organisasi, atau orang-orang yang ditetapkan tengah merencanakan, memberi wewenang, melakukan, atau membantu serangan teroris yang terjadi pada  11 September 2001,” untuk mencegah serangan di masa depan.

Pada 2013, AUMF 2001 telah digunakan lebih dari 30 kali untuk mengizinkan penempatan pasukan dan tindakan militer lainnya, termasuk penahanan di Teluk Guantanamo dan pengadilan militer untuk tersangka terorisme.

Sebagaimana dilaporkan Aol News Kamis 29 Juni 2017, di bawah Presiden George W. Bush dan Barack Obama, AUMF 2001 digunakan untuk membenarkan penempatan pasukan Amerika ke Afghanistan, Filipina, Georgia, Yaman, Djibouti, Kenya, Ethiopia, Eritrea, Irak, dan Somalia.

Obama juga menggunakan AUMF untuk tindakan militernya melawan ISIS, yang dikritik sebagai interpretasi overbroad atas RUU tersebut, karena kelompok tersebut tidak ada pada saat serangan 11 September.

“AUMF dianggap terobosan karena (1) memberdayakan Presiden untuk menargetkan aktor non-negara, bahkan ke tingkat individu, dan juga negara bagian, dan (2) tidak menentukan negara bagian dan aktor non-negara mana yang termasuk dalam Otorisasi, “tulis Congressional Research Service pada tahun 2013.

Ini bukan pertama kalinya Lee bertindak untuk mencabut AUMF. Dia memperkenalkan sebuah amandemen yang melakukannya di musim panas 2015. Namun pada pemungutan suara di Kongres pada  Mei 2016, amandemen itu gagal setelah 285 anggotan menolak amandemen dan 138 setuju. Amandemen kala itu diluncurkan untuk mengakhiri kewenangan Obama untuk menggunakan militer melawan ISIS.

Pada saat disahkan pada 14 September 2017, 420 anggota kongres menyetuju AUMF dan hanya satu yang menolak yakni Lee. Sementara pemungutan suara di Senat 98-0 alias semua anggota senat setuju.

Lee, yang satu-satunya tidak memilih, mengatakan beberapa hari kemudian bahwa tindakan tersebut adalah “cek kosong” yang memberi presiden kekuatan untuk menyerang siapa saja yang terlibat dalam serangan teroris di manapun tanpa batas waktu.

“Dalam pemberian kekuasaan yang terlalu luas ini, Kongres gagal memikul tanggung jawabnya untuk memahami dimensi deklarasi tersebut,” tulisnya saat itu. “Saya tidak dapat mendukung pemberian wewenang perang semacam itu kepada presiden, saya yakin akan membahayakan kehidupan yang tidak bersalah.”

Seperti upaya sebelumnya untuk mencabut AUMF 2001, amandemen Lee mungkin akan gagal. Namun anggota dewan kongres California terus mendesak Kongres untuk memenuhi peran pengawasannya terhadap kekuatan perang presiden.

Baca juga:

Tiga Perang Amerika, 1,3 Juta Meninggal