Amerika Jual Rudal dan Torpedo ke Taiwan, Ya Jelas China Marah

Amerika Jual Rudal dan Torpedo ke Taiwan, Ya Jelas China Marah

Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyetujui penjualan rudal berkecepatan tinggi,  senjata pertahanan udara serta torpedo ke Taiwan. Tindakan ini tentu saja membuat China berang.

Amerika Serikat setuju untuk menjual 50 rudal anti-radiasi berkecepatan tinggi ke Taiwan sebagai bagian dari kesepakatan senjata senilai US$ 1,42 miliar.

“Departemen Luar Negeri telah membuat sebuah keputusan untuk menyetujui penjualan peralatan militer ke asing [Foreign Military Sale] ke Taipei Economic and Cultural Representative Office (TECRO) di Amerika Serikat dari  50 AGM-88B HARM dan  10 AGM-88B Training HARM,” demikian bunyi rilis Pentagon Kamis 29 Juni 2017.

Pentagon juga menyetujui penjualan 16 rudal Pertahanan Udara Standard Missile-2. “Departemen Luar Negeri telah membuat sebuah keputusan yang menyetujui kemungkinan penjualan militer asing dari enam belas (16) Standard Missile-2 (SM-2) Blok IIIA All-Up Rounds (AUR), 47 MK 93 MOD 1 SM -2 Block IIIA Guidance Sections (GS), dan lima  perangkat uji bidik target SMDR II SM-2 Block IIIA,” kata Pentagon.

Departemen Pertahanan juga melaporkan bahwa mereka telah menyetujui penjualan 46 torpedo kelas berat MK 48 Mod 6AT.

China tentu saja mengutuk keputusan Pentagon tersebut dan mempertahankan hak untuk melakukan tindakan lebih lanjut dalam hal ini.

“Kami telah menyatakan tentangan keras terhadap Amerika dan kami akan memberikan hak kami untuk mengambil tindakan lebih lanjut,”  kata  Duta Besar China di Washington Cui Tiankai  dikutip  South China Morning Post Kamis 29 Juni 2017.

Sejak tahun 1949, setelah pasukan Nasionalis China dikalahkan oleh Komunis Mao Zedong dan pemerintah Nasionalis pindah ke Taiwan, Beijing  memandang Taiwan  sebagai provinsi yang memisahkan diri.

Amerika Serikat, bersama dengan banyak negara lainnya, tidak mengakui Taiwan sebagai negara yang berdaulat dan secara resmi terikat pada posisi “Satu China”, namun telah melakukan hubungan informal dengan pulau tersebut setelah memutuskan hubungan diplomatik dengannya pada tahun 1979.

Meskipun demikian, isu Taiwan dalam hubungan Amerika-China meningkat lagi pada bulan Desember 2016 setelah Presiden  Donald Trump mendapat telepon  Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Ini adalah yang pertama terjadi Presiden Amerika  berbicara dengan pemimpin Taiwan  dalam kapasitas resmi sejak Amerika Serikat memutuskan hubungan dengan negara kepulauan tersebut.

Baca juga:

F-35 Satu-Satunya Harapan Taiwan untuk Melawan Su-35 China