Lepas dari kejahatan dan tingginya korban, perang dapat mendorong inovasi. Selama Perang Dunia II, negara-negara besar di dunia telah menggenjot kemajuan teknologi, kedokteran, dan komunikasi agar efisien dan menakutkan dalam pertempuran.
Beberapa kemajuan yang dibuat dalam Perang Dunia II yang kemudian menjadi dasar munculnya teknologi modern.
Tetapi juga banyak teknologi yang dikembangkan di masa lalu menjadi tidak berguna dan terkesan aneh serta gila jika dilihat dari kacamata sekarang.
Dan berikut lima teknologi perang paling aneh pada era Perang Dunia II.
1. Ranjau Udara
Ranjau Udara
Roket peluncur proyektil unrotated adalah sistem antipesawat yang aneh. Dibuat untuk melindungi kapal-kapal dari pesawat musuh, proyektil unrotated dipecat dari sebuah kapal, dan setelah mencapai ketinggian 1.000 kaki akan meledak dan menghamburkan ranjau yang menggunakan parasut dengan dihubungkan kabel 400 kaki.
Idenya adalah untuk menciptakan sebuah ladang ranjau di udara dimana pesawat musuh akan terjerat dalam kekacauan kabel, menarik pemicu tambang dan meledakkan pesawat. Namun, tambang, kabel, dan parasut itu sangat mudah terlihat dan pilot musuh hingga tidak kesulitan untuk terbang di atas atau di bawah ladang ranjau udara.
Ranjau udara ini kemudian akan tergantung pada belas kasihan angin, dan sialnya mereka akan sering melayang kembali ke arah kapal-kapal Inggris yang memecatnya mereka.Tidak ada catatan sistem ini berhasil menjatuhkan pesawat.
2. Pasukan Anjing Bunuh Diri
Pasukan Anjing Bunuh Diri
Rusia, telah menggunakan anjing militer sejak 1924, berusaha untuk mengubah prajurit anjing menjadi ranjau antitank dengan membawa bahan peledak di tubuhnya. Selama pelatihan, anjing-anjing itu kelaparan dan dilepas di tank Soviet stasioner yang ditaru makanan di bawahnya.
Setelah anjing-anjing itu di bawah tank mereka dilatih untuk menarik pemicu detonator dengan gigi mereka. Namun, sebagian besar anjing tidak dapat memahami atau menjalankan tugas terseut apalagi degnan suara, dan bau pertempuran berkecamuk di sekitar mereka.
Anjing-anjing biasanya akan berbalik dan berlari menuju pawang mereka dari Rusia, dan akhirnya ditembak oleh musuhnya. Meski beberapa anjing dinyatakan berhasil melakukan misi maut ini.
3. Meriam Gustav
Meriam Gustav
Bersemangat untuk menyerang Prancis, pemimpin Nazi Adolf Hitler menuntut dibuatkan senjata baru yang bisa dengan mudah menembus benteng beton Maginot Prancis untuk bisa masuk Eropa Barat.
Pada tahun 1941, tahun setelah Prancis jatuh, Produsen baja Jerman baja Friedrich Krupp AG mulai membangun senjata Gustav Hitler.
Empat lantai, senjata ini memiliki panjang 155 kaki dengan berat 1.350 ton, menembakkan amunisi 10.000-pon dari mammoth 98 kaki per barel nya. Ukuran senjata ini tidak saja menjadi sumber kekuatan mengerikan tetapi juga jadi pemicu kegagalannya.
Meriam besar hanya bisa diangkut dengan kereta api dan merupakan sasaran empuk bagi pengebom Sekutu yang terbang di atas mereka. Proyek ini dibatalkan dalam waktu satu tahun.
4. Meriam V-3
Meriam V-3
V-3 adalah saudara yang tidak perlu dari roket V-1 dan V-2 yang ditembakkan ke London selama Blitzkrieg. Dirancang pada musim panas 1944, V-3 ini dirancang untuk menembakkan 300 peluru berbentuk panah sepanjang sembilan kaki setiap jam.
Serangkaian alat diposisikan di sepanjang laras 416 kaki untuk mempercepat proyektil, yang secara hipotetis akan mampu mencapai London dari jarak 100 mil jauhnya dari kota Prancis Mimoyecques.
Tapi ketika V-3 akhirnya operasional, kecepatan senjata itu hanya 3.280 kaki per detik, yang diperkirakan hanya setengah dari yang diperlukan untuk mencapai London.
Hitler resmi memproduksi 50 senjata tersebut, namun sebelum rencana asli untuk V-3 yang bisa dilaksanakan, pasukan Sekutu membom dan menghancurkan senjata tersebut, meskipun Jerman menyembunyikan amunisi di bawah tumpukan jerami.
Pada akhirnya, hanya dua miniatur dengan panjang 150 kaki operasional, dengan hanya beberapa tembakan yang pernah dipecat untuk efek yang tidak diketahui.
5. Tank Mini Goliath
Tank Mini Goliath
Dikenal sebagai “bom udara” oleh pasukan Amerika, Goliat dijalankan dengan joystick yang dioperasikan oleh controller. Senjata ini dihubungkan dengan 2.145 kaki kabel ke controller.
Mini-tank ini didukung oleh dua motor listrik, kemudian digantikan oleh mesin pembakar gas, dan mampu membawa lebih dari 100 pon bahan peledak tinggi.
Goliat itu dimaksudkan untuk meluncur di bawah tank Sekutu dan kemudian meledak. Namun alat ini terbukti rentan terhadap pemotongan kabel sebelum kemudian model radio kontrol diperkenalkan.
Jerman membangun 7.500 Goliat selama perang, yang beberapa di antaranya mencapai keberhasilan.
Namun, keberhasilan nyata dari Goliath adalah bahwa senjata ini membuka jalan untuk sistem senjata radio-dikontrol, yang pada zaman modern menjadi modus perang baru.
Sumber: Business Insider