HMS Queen Elizabeth, kapal induk terbaru Royal Navy dan kapal terbesar yang pernah ada di Inggris Raya, telah meninggalkan galangan kapal di Rosyth untuk pertama kalinya pada Senin 26 Juni 2017. Ini adalah kapal yang mengesankan dengan panjang 919 kaki dan membawa 1.600 awak.
Kapal raksasa ini juga bisa membawa hingga 40 pesawat terbang. Queen Elizabeth dan saudaranya, Prince of Wales, akan membentuk kekuatan ekspedisi utama Inggris di laut, berlayar ke hotspot dengan dek penuh F-35 Joint Strike Fighters.
Tetapi kapal yang begitu canggih itu masih menggunakan Windows XP. The Guardian yang berbasis di London melaporkan bahwa komputer yang menjalankan sistem operasi menggunakan PC kuno.
Sistem operasi Windows XP dirilis oleh Microsoft pada tahun 2001. Perusahaan perangkat lunak tersebut menghentikan penjualan OS pada tahun 2008 dan perlahan-lahan menurunkan dukungan untuk XP, termasuk definisi perangkat lunak berbahaya, yang mengharuskan pengguna untuk bermigrasi ke Windows 7, 8, dan 10.
Bulan lalu komputer yang menjalankan XP dan bagian dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris ditargetkan dalam serangan cyber dengan menggunakan ransomware yang canggih.
Tidak bisa dipastikan bagaimana Windows XP bisa digunakan Queen Elizabeth. Pembangunan kapal induk dimulai pada 2008, pada tahun yang sama Microsoft berhenti menjualnya. Perangkat lunak ini mungkin telah tiba saat sistem komputer dari kapal tua didaur ulang untuk kapal induk baru.
Kontroversi meletus awal tahun ini ketika diketahui bahwa kapal selam rudal nuklir Inggris, yang meluncurkan rudal Trident yang dipersenjatai dengan hulu ledak termonuklir juga menjalankan XP.
Panglima sayap Elizabeth Elizabeth bersikeras bahwa meskipun perangkat lunak tua tetapi tidak akan menghadirkan jalan bagi serangan maya. Queen Elizabeth juga akan memiliki kelompok khusus spesialis “cyber specialist” untuk mempertahankan diri dari hacking.
Baca juga:
Mampukah Queen Elizabeth Membuat Revolusi Kedua Angkatan Laut Inggris?