1. Serangan Sabotase di Spanyol
Perang saudara di Spanyol yang meletus pada 1936 membuat pemerintah republik yang sah terisolasi. Saat itu, hanya Uni Soviet yang menjadi sekutu Spanyol dan menolong mereka berperang melawan para tentara fasis.
Pemerintah Soviet lalu membentuk detasemen pasukan khusus untuk melakukan serangan sabotase di wilayah Spanyol. Detasemen tersebut menjadi cikal bakal terbentuknya pasukan khusus GRU (Direktorat Intelejen Utama Rusia).
Operasi yang paling dikenal dari pasukan tersebut adalah penghancuran kereta api yang mengangkut staf angkatan udara Italia di wilayah kota Kordoba pada awal 1937. Kereta yang terdiri dari delapan gerbong tersebut hancur akibat ledakan ranjau dan jatuh dari ketinggian tebing.
Pasukan tersebut juga berhasil melakukan serangan-serangan sabotase lain ketika bertempur di Spanyol, mulai dari peledakan kereta pengangkut amunisi senjata, sampai serangan ke markas gudang senapan mesin batalyon Franco. Francisco Franco adalah pempimpin de facto Spanyol dari tahun 1939 hingga tahun 1975.
Setelah kekalahan para loyalis republik, sebagian anggota pasukan khusus pergi ke Algeria menggunakan kapal yang mereka kuasai. Di sana, mereka dijemput untuk kembali ke Uni Soviet. Empat anggota pasukan khusus tersebut juga ikut serta dalam aksi gerilya di Kuba di bawah kepemimpinan Fidel Castro pada akhir 1950-an.