Pemerintah Trump mengambil langkah mundur terkait hubungan diplomatik dengan Kuba. Setelah Obama membuat sejarah dengan mencabut embargo politik dan ekonomi atas Kuba yang sudah berlangsung selama 50 tahun, Trump kini mengambil langkah sebaliknya.
Hubungan kedua negara ini memang memiliki sejarah tidak nyaman.Pada puncak Perang Dingin Amerika benar-benar dibuat panik dengan perkembangan politk Kuba yang terletak kurang dari 100 dari Amerika tersebut.
Dan pada tahun 1962, tiga tahun setelah Fidel Castro dan sekutu-sekutunya telah berhasil melakukan revolusi Komunis mereka di Kuba, Amerika pun menyusun rencana licik agar memilik alasan melakukan invasi ke Kuba dan menghancurkan negara tersebut.
Kepala staf gabungan atau Joint Chiefs of Staff (JCS) pun mengusulkan sejumlah langkah yang bertujuan melegitimasi invasi. Mayoritas dari yang diusulkan adalah strategi palsu dan rekayasa dengan tujuan akhir Kuba bisa dituding sebagai biang kesalahan dan akhirnya Amerika bisa mengerahkanpasukan untuk menggempur rezim di Havana.
Dalam sebuah memo unclassified berjudul Justification for US Military Intervention in Cuba, atau Pembenaran untuk Intervensi Militer AS di Kuba JCS memunculkan sejumlah rencana yang dikembangkan dengan nama “Operation Mongoose,” Rencana yang dirilis dan dilaporkan pada bulan Maret, tujuh bulan sebelum dimulainya Krisis rudal Kuba.
Apa saja ide konyol dan licik itu? Ini tujuh di antaranya:
1. Serangan Palsu di Guantanamo
Dalam rangka untuk membenarkan invasi ke Kuba, JCS mengusulkan simulasi serangkaian insiden di dalam dan sekitar Guantanamo yang seolah-olah hal itu dilakukan oleh Pasukan Kuba.
Insiden ini akan mencakup membakar pesawat di pangkalan, meledakkan amunisi dan pembakaran, pementasan kerusuhan di dekat gerbang utama pangkalan, sabotase kapal di pelabuhan.
2. Meniru Insiden Maine 1898

Selain sabotase simulasi di Teluk Guantanamo, JCS juga menawarkan ide menghancurkan kapal AS dan menyalahkan Kuba sebagai penyerang.
Cara ini meniru pada kehancuran USS Maine pada tahun 1898, yang digunakan sebagai pembenaran untuk Perang Spanyol-Amerika. (Dalam kasus ini akhirnya orang percaya bahwa ledakan kapal tersebut tidak disengaja)
Salah satu ide adalah meledakkan sebuah kapal AS di Teluk Guantanamo. Ide kedua adalah untuk menghancurkan kapal tak berawak AS di suatu tempat di perairan Kuba dekat Havana atau Santiago.
“Kehadiran pesawat atau kapal Kuba meski hanya bermaksud menyelidiki kejadian itu bisa menjadi bukti yang cukup kuat bahwa kapal itu diserang. Setelah ledakan, AS kemudian bisa menggelar upaya penyelamatan. Setelah itu merilis daftar korban palsu di surat kabar Amerika yang bisa memunculkan emosi warga.
Dalam laporan itu disebutkan “Kita bisa mengembangkan kampanye teror Komunis Kuba di wilayah Miami, di kota-kota lainnya Florida dan bahkan di Washington.
Kampanye teror bisa menunjuk pengungsi Kuba yang mencari suaka di Amerika Serikat dijadikan tertuduh.”
Teror akan dilakukan dengan ledakan bom plastik di tempat yang dipilih dengan cermat yang akan membantu dalam memproyeksikan gagasan pemerintah yang tidak bertanggung jawab. ”
4. Serangan Palsu Kuba ke Tetangga
JCS mengusulkan melakukan serangan terhadap sebuah negara Karibia yang dilakukan dengan cara menyamar sebagai pasukan Kuba. Serangan ini akan menunjukkan bahwa Kuba akan melakukan ekspansi komunis dan harus dilawan. Setelah serangan itu maka Amerika memiliki alasan untuk mengirimkan kekuatan militernya.