Perusahaan pengekspor senjata negara Rusia, Rosoboronexport, siap untuk mengirim senjata ke negara manapun termasuk anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO. Syaratnya, ada izin dari Presiden Vladimir Putin.
“Jika diizinkan presiden, Rosoboronexport dengan senang hati akan mengekspor senjata dan perlengkapan militer ke negara-negara aliansi (NATO),” ujar Direktur Jenderal Rosoboronexport Alexander Mikheev Rabu 21 Juni 2017.
Apakah ketika diizinkan senjata Rusia diyakini akan bisa bersaing di negara anggota NATO? Mikheev mengakui memang berat. Dia menekankan bahwa saat ini penjualan akan “terganggu oleh kompetisi tidak adil dari negara-negara Barat, yang tecermin dalam sanksi sepihak yang dijatuhkan kepada Rusia dan Rosoboronexport.”
Saat ini, Yunani adalah satu-satunya negara anggota NATO yang menggunakan senjata buatan Rusia, yaitu sistem misil darat-ke-udara jarak jauh S-300. Militer Yunani sukses menguji coba sistem tersebut pertama kali pada 2013.
Baca juga:
Dua Senjata Rusia Ini akan Jadi Teror Menakutkan Bagi Kapal NATO