More

    Turki Kirim Makanan dan Senjata ke Qatar

    on

    |

    views

    and

    comments

    Turki mengirimkan kapal pertamanya yang membawa bantuan makanan ke Qatar dan mengirimkan sebuah kontingen kecil tentara dan kendaraan lapis baja pada  Kamis 22 Juni 2017. Presiden Tayyip Erdogan juga berbicara dengan para pemimpin Arab Saudi mengenai ketegangan yang menenangkan di wilayah tersebut.

    Turki telah mendukung Qatar setelah Arab Saudi, Mesir dan negara-negara Arab lainnya memutuskan  hubungan ekonomi dan diplomatik bulan ini karena  menuduh Doha mendukung terorisme, sebuah tuduhan yang disangkalnya.

    Namun Ankara, yang telah lama mencoba memainkan peran sebagai mediator regional, juga mewaspadai kesalahan sekutu lainnya, termasuk Arab Saudi. Undang-undang yang disahkan  dengan cepat pada tanggal 7 Juni  mengizinkan lebih banyak tentara dikerahkan ke sebuah pangkalan militer di Qatar yang menampung tentara Turki berdasarkan sebuah kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 2014.

    Angkatan Bersenjata Turki dalam pernyataanya Kamis mengatakan  lima kendaraan lapis baja dan 23 personel militer tiba di Doha  sebagai bagian dari rencana penyebaran baru. Ditambakan  bahwa langkah tersebut dalam kerangka tindakan hukum mengenai pelatihan militer dan kerja sama antara kedua negara. Sekitar 88 tentara Turki sudah berada di Qatar.

    Jumlah tentara Turki yang dikirim ke negara Teluk pada akhirnya bisa mencapai 1.000 dan  kontingen angkatan udara juga dipertimbangkan.

    Kantor berita pemerintah Turki Andololu melaporkan kapal Turki pertama yang membawa sekitar 4.000 ton persediaan makanan kering, buah dan sayuran berangkat dari sebuah pelabuhan di provinsi Izmir, Turki barat, pada Kamis subuh. Kapal ini diharapkan tiba di Doha dalam waktu sekitar 10 hari.

    Meskipun Turki telah mengirim 105 pesawat kargo pasokan, Menteri Perekonomian Nihat Zeybekci mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya tidak berkesinambungan untuk memelihara pasokan bantuan melalui lift udara.

    Juru bicara Erdogan menegaskan dalam mendukung Qatar, Turki tidak berusaha mengancam siapa pun. “Kami tidak ingin ada ketegangan dengan negara Teluk manapun, kami juga tidak ingin mereka bertengkar satu sama lain. Ini adalah pendekatan kami terhadap krisis ini sejak awal,” kata Ibrahim Kalin kepada wartawan pada Kamis.

    “Dengan kata lain, jika dua teman Anda, dua tetangga saling tidak setuju satu sama lain dan jika ada sesuatu yang dapat Anda lakukan mengenai hal ini, wajar jika kita bertindak.”

    Sumber dari kantor Erdogan mengatakan bahwa presiden tersebut berbicara melalui telepon pada Rabu malam dengan Raja Salman Arab Saudi dan pangeran mahkota baru Mohammed bin Salman, guna mengucapkan selamat kepada yang terakhir atas promosinya.

    “Kesepakatan dicapai pada upaya peningkatan untuk mengakhiri ketegangan di wilayah yang terkait dengan Qatar,” kata sumber tersebut. Erdogan dan Raja Salman setuju untuk mengadakan pembicaraan tatap muka pada pertemuan G20 di Hamburg bulan depan.

    Baca juga:

    Ironis, Negara Paling Makmur di Dunia ini Terancam Krisis Pangan

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this