Rusia menyebut situasi di dekat perbatasan barat mereka cenderung memburuk karena meningkatnya aktivitas militer Aliansi Atlantik Utara di Eropa Timur.
“Situasi di dekat perbatasan barat kita cenderung memburuk, hal ini terkait dengan meningkatnya aktivitas militer negara-negara NATO di Eropa Timur, Aliansi Atlantik Utara meningkatkan kehadirannya di negara-negara Baltik, infrastruktur pelabuhan laut, lapangan udara dan lainnya,” kata Menteri Pertahanan Sergey Shoigu dalam pertemuan kementerian pertahanan Rabu sebagaimana dilaporkan TASS.
Shoigu mencatat bahwa NATO sedang menyelesaikan pembentukan empat batalyon multinasional di dekat perbatasan Rusia. “Di negara-negara Baltik dan Polandia, pembentukan empat kelompok taktis seukuran batalion hampir selesai, dengan total 5.000 tentara dengan senjata dan peralatan militer,” katanya.
“Pada 2018, selain basis perisai rudal di Rumania ada rencana untuk meluncurkan fasilitas serupa di Polandia,” kata Shoigu.
“Intensitas pelatihan operasional dan tempur aliansi semakin meningkat latihan skala besar BALTOPS 2017 dan Sabre Strike 2017 saat ini sedang berjalan di dekat perbatasan Rusia. Mengambil bagian di dalamnya lebih dari 10.000 tentara militer, lebih dari 70 kapal perang dan sekitar 70 pesawat, termasuk pembom strategis B-52,” kata Shoigu.
“Semua perkembangan ini menunjukkan keengganan rekan sekutu Barat untuk meninggalkan kebijakan anti-Rusia mereka,” dia menekankan.
Ketegangan juga tampak dengan semakin seringnya pertemuan pesawat Rusia dan NATO. Sebuah pesawat tempur F-16 NATO mencoba mendekati pesawat yang membawa Menteri Pertahanan Rusia di atas perairan netral Laut Baltik. Pesawat itu kemudian diusir oleh Su-27 Rusia yang mengawal pesawat tersebut.
Sebelumnya pada hari Senin sebuah pesawat mata-mata AS RC-135 yang terbang ke arah perbatasan Rusia dicegat dengan sangat dekat oleh Su-27 Rusia. Flanker terbang hanya pada jarak 5 kaki dari pesawat tersebut.
Sedangkan pada 10 Juni pesawat jet tempur Rusia juga mencegat sekelompok pesawat tempur AS, termasuk pesawat pengisian bahan bakar militer Boeing KC-135 Stratotanker, dua pembom B-1 dan satu B-52, dalam latihan tahunan BALTOPS (Baltik Operasi) pada tanggal 10 Juni.
Sebelumnya pada bulan Juni, militer Rusia mencegat pengebom B-52 lain di wilayah yang sama, dan dikawal oleh sebuah Su-27 yang jauh dari wilayah Rusia.
Swedia pada Rabu juga memanggil duta besar Rusia di negara tersebut setelah sebuah jet tempur Rusia terbang mendekati sebuah pesawat pengintai Swedia di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik.
Menteri Pertahanan Swedua Peter Hultqvist mengatakan tindakan Su-27 Rusia pada hari Senin “tidak dapat diterima” dan “tidak profesional” dan berisiko memunculkan insiden serius.
Baca juga:
NATO Makin Agresif, Rusia Lakukan Segala Upaya untuk Lindungi Keamanan