Bagaimana dua kapal bisa bertabrakan di hamparan laut yang seolah tak terbatas? Pertanyaan semacam itu banyak muncul ketika terjadi dua kapal tabrakan, termasuk yang terakhir adalah perusak Kelas Arleigh Burke, USS Fitzgerald yang terlibat dalam insiden besar dengan kapal kontainer ACX Crystal.
Penyebab tabrakan mungkin tidak akan diketahui dalam waktu dekat, tetapi mantan kapten destroyer Angkatan Laut Amerika menulis sebuah artikel di War on the Rocks yang menjelaskan betapa sulitnya menavigasi kapal satu dengan yang lain.
Bryan McGrath, yang memimpin USS Bulkeley, yang sekelas dengan Fitzgerald, dari tahun 2004 sampai 2006, menjelaskan bagaimana kapal saling membaca di laut dan, mencoba untuk menyimpulkan maksud orang lain.
“Rules of the road” bagi kapal untuk menghindari tabrakan sudah ada, tapi disitulah analogi mobil berakhir. Di laut tidak ada ‘jalan’ dan kapal saling mendekati satu sama lain dari segala arah, pada jarak yang jauh melampaui apa yang bisa dilihat mata telanjang. Terlebih lagi, kapal-kapal ini tidak berhenti atau berubah dengan mudah.
“Kapal-kapal besar tidak berbalik atau berhenti sama sekali. Sebuah kapal dagang seberat 29.000 ton yang menempuh 15 knot membutuhkan waktu lama untuk berhenti atau melambat, dan radiusnya untuk berbelok cukup besar,” tulis McGrath dalam War on the Rocks.
Menurutnya dengan menggunakan formula dari sumber ABS, standar International Maritime Organization (IMO) untuk kapal kontainer yang terlibat dalam tabrakan ini nampaknya sekitar 2,5 mil laut untuk berhenti (pada 15 knot) dan radius putar lebih dari setengah mil.
“Destroyer 9000 ton yang cukup gesit, tapi pemahaman bahwa kami seperti mobil tidak bisa diterapkan. Keputusan untuk menghindari tabrakan harus jauh lebih awal dan pada jarak yang jauh lebih jauh daripada mobil, dan semakin lama keputusan tersebut tertunda, semakin sedikit pilihan untuk menghindari tabrakan,” tambahnya.
Dalam sebuah kecelakaan mobil, titik di mana manuver mobil untuk menghindari tabrakan terjadi dalam milidetik sebelum benturan, namun titik itu tercapai dalam puluhan detik atau lebih sebelum benturan antara kapal. Tanpa tindakan awal, yang bisa dilakukan kapal adalah mencoba dan meminimalkan sudut benturan.
McGrath juga memaparkan beberapa pengalamannya sendiri di mana terkadang sinyal di laut, karena cuaca atau kondisi lokal lainnya, tidak bekerja, menyebabkan gambar yang tidak lengkap.
Faktor manusia adalah variabel besar, tapi menurut McGrath, satu-satunya faktor manusia yang diketahui sejauh ini adalah bahwa awak Fitzgerald bertindak heroik untuk menyelamatkan kapal mereka.
Baca juga: