Qatar mengadakan latihan militer dengan tentara Turki untuk menunjukkan hubungan kedua negara terebut di tengah pengucilan yang dilakukan pada Doha oleh sejumlah tetangganya.
Saluran berita Al Jazeera menunjukkan cuplikan sebuah kelompok pembawa personel lapis baja yang bergerak di jalanan di Qatar Senin 19 Juni 2017.
Laporan tersebut melaporkan bahwa pasukan Turki tambahan telah tiba di Qatar pada hari Minggu untuk latihan tersebut. Namun sumber militer mengatakan kepada Reuters bahwa latihan hanya melibatkan pasukan Turki yang telah ditempatkan di Qatar dan tidak mengirimkan pasukan baru.
Turki adalah satu dari sedikit negara kuat di Timur Tengah yang berdiri membla Qatar setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan beberapa negara lainnya memutuskan hubungan diplomatic karena menuduh Doha mendukung terorisme.
Qatar, negara dengan pendapatan per kapita tertinggi di dunia dunia telah menggunakan kekayaannya selama dekade terakhir untuk memberikan pengaruh luar biasa di Timur Tengah, mendukung faksi dalam perang saudara dan pemberontakan di seluruh wilayah.
Negara ini membantah mendukung terorisme dan mengatakan bahwa pihaknya dihukum karena menyimpang dari jalur politik tetangganya untuk mendukung penguasa turun-temurun dan otoriter otoriter di kawasan itu.
“Blokade telah berlangsung selama dua minggu dan negara-negara yang memblokade tidak menawarkan formula untuk menyelesaikan krisis tersebut,” kata Sheikh Saif Bin Ahmed al-Thani, Direktur Kantor Komunikasi Pemerintah Qatar, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
“Sangat disayangkan bahwa tetangga kita memilih untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya mereka dalam sebuah kampanye propaganda tanpa dasar,” katanya dengan menyebut tuduhan terorisme sebagai “aksi publisitas”.
Perselisihan diplomatik merupakan ujian penting bagi Amerika Serikat, yang merupakan sekutu dekat negara-negara di kedua belah pihak dan memiliki pangkalan kekuatan udara di Qatar.
Presiden Donald Trump telah sangat mendukung sanksi terhadap Qatar, meskipun Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanannya telah berusaha untuk tetap netral. Pentagon bahkan baru saja menyetujui kesepakatan senilai US$ 12 miliar untuk menjual jet tempur F-15 ke Qatar.
Sebagai bentuk dukungan ke Qatar, parlemen Turki melakukan pengesahan secara cepat pada tanggal 7 Juni untuk mengizinkan lebih banyak tentara dikerahkan ke sebuah pangkalan militer di Qatar yang menampung sekitar 90 tentara Turki.
Turki mengatakan akan mengerahkan 3.000 tentara darat di markas tersebut, terutama untuk dijadikan tempat latihan bersama.
Turki telah mempertahankan hubungan baik dengan Qatar serta beberapa tetangga Teluk Arabnya. Turki dan Qatar sama-sama memberikan dukungan untuk pemerintahan terpilih Ikhwanul Muslimin di Mesir yang digulingkan pada tahun 2013 oleh pemimpin militer Abdel Fattah al-Sisi yang sekarang menjadi presiden Mesir.
Qatar hanya memiliki 300.000 warga yang menikmati kekayaan yang dihasilkan oleh ekspor gas alam cair terbesar di dunia. Sisanya dari 2,7 juta penduduknya adalah pekerja asing, kebanyakan adalah pekerja kasar yang bekerja pada proyek konstruksi besar yang telah menobatkan semenanjung gurun kecil dengan gedung pencakar langit serta stadion untuk piala dunia sepak bola 2022.
Baca juga: