Pembatasan anggaran pertahanan memaksa Brasil tidak bisa menyelesaikan kesepakatan mengenai sistem pertahanan udara Pantsir-S1 yang dibeli dari Rusia.
Pembicaraan mengenai pembelian sistem Pantsir-S1 telah dilakukan antara Moskow dan Brasilia selama empat tahun terakhir. Namun, negosiasi tersebut telah dihentikan dengan penurunan ekonomi yang signifikan di Brazil, yang mengakibatkan penurunan pendapatan anggaran secara keseluruhan dan pengurangan belanja militer.
“Dalam hal kemampuan teknologi, [otoritas Brasil] mengakui sangat baik tentang sistem Pantsir-S1 Rusia. Namun, berbagai batasan anggaran saat ini tidak memungkinkan kita untuk melakukan kesepakatan ini,” kata Duta Besar Brasil untuk Rusia Antonio Luis Espinola Salgado kepada Sputnik Senin 19 Juni 2017.
Peralatan militer Rusia sudah sangat akrab di Brasil. “Secara keseluruhan, kerja sama di bidang pertahanan dan industri merupakan bidang pandang yang sangat dalam hubungan kita. Pembicaraan telah dilakukan untuk waktu yang lama namun saya tidak memiliki informasi mengenai skema pinjaman atau fasilitas pinjaman apapun,” Salgado mencatat.
Pada bulan April 2016, eksportir senjata negara Rusia Rosoboronexport mengatakan bahwa proposal awal untuk penjualan sistem pertahanan udara diserahkan ke pihak Brasil. April ini, Menteri Pertahanan Brazil Raul Jungmann mengatakan bahwa pihak berwenang negara tersebut tidak menolak rencana mereka untuk membeli Pantsir-S1 dari Rusia, namun hal itu tidak memungkinkan untuk merencanakan pembelian selama situasi ekonomi yang sulit di negara ini.
Pantsir-S1 yang oleh NATO disebut sebagai SA-22 Greyhound, adalah sistem rudal / senjata jarak dekat dan jarak menengah yang pertama kali dioperasikan dengan tentara Rusia pada tahun 2012.
Baca juga: