Lockheed Martin menandatangani kesepakatan dengan Tata Advanced Systems India untuk memproduksi pesawat tempur F-16 di India. Dalam kesepakatan Senin 19 Juni 2017 tersebut juga menekankan rencana untuk menggeser pabrik Fort Worth, Texas ke India.
Angkatan udara India membutuhkan ratusan pesawat untuk mengganti armada era Sovietnya, namun pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa pemasok asing harus membuat pesawat di India dengan mitra lokal untuk membantu membangun basis industri dalam negeri dan memotong impor langsung.
Tapi rencana Lockheed untuk memindah produksi di India berisiko bertentangan dengan kampanye Donald Trump yang dikenal sebagai First America dimana dia telah mendesak perusahaan untuk berinvestasi di Amerika Serikat dan menciptakan lapangan kerja daripada mendirikan pabrik di luar negeri.
Saat mengumumkan kesepakatan mereka di Paris Airshow, Lockheed dan Tata mengatakan bahwa memindahkan basis produksi ke India masih akan mempertahankan pekerjaan di Amerika Serikat.
“Produksi F-16 di India mendukung ribuan pekerjaan pemasok Lockheed Martin dan F-16 di AS, menciptakan lapangan kerja manufaktur baru di India, dan menempatkan industri India di pusat ekosistem pasokan pesawat tempur yang paling luas di dunia,” demikian bunyi bagian dari pernyataan bersama kedua perusahaan sebagaimana dilaporkan Reuters.
Saab Swedia adalah pesaing lain untuk memasok Angkatan Udara India, yang menawarkan untuk membuat tempur Gripen di India. Perusahaan ini belum mengumumkan mitra lokal untuk pesawat yang akan menjadi pesaing F-16.
Pengumuman tersebut datang beberapa hari sebelum Modi berkunjung ke Washington untuk mengadakan pertemuan pertama dengan Trump. India dan Amerika Serikat telah membangun hubungan pertahanan yang erat dalam beberapa tahun terakhir dengan Washington muncul sebagai salah satu dari tiga pemasok senjata teratas ke India, bersama dengan Rusia dan Israel.
Dalam pernyataan bersama tersebut, India juga akan memiliki kesempatan untuk mengekspor F-16 yang diterbangkan oleh angkatan udara di seluruh dunia. Sekitar 3.200 pesawat ini diterbangkan oleh 26 negara dan model yang ditawarkan ke India adalah Blok 70, yang paling modern dari semua pesawat F-16.
India belum membuka penawaran resmi untuk pesanan jet yang diharapkan India akan membeli 100 pesawat 250 pesawat. Jadi kesepakatan ini baru akan dilaksanakn jika memang F-16 yang dipilih India, artinya pintu belum terutup untuk Gripen.
Baca juga: