Pasukan Amerika Serikat dan Inggris menggeber latihan defensif NATO berskala besar pertama di perbatasan antara Polandia dan Lithuania. Mereka berlatih untuk kemungkinan skenario di mana Rusia mungkin memutuskan menyerang negara-negara Baltik dan aliansi Barat lainnya.
Sebelumnya memang sudah sering dilakukan latihan NATO di dekat Rusia, tetapi baru kali ini latihan digelar dengan misi mengadang serangan di perbatasan negara-negara baltik.
Perbatasannya mencapai 104 km (65 mil) terdiri dari lahan pertanian, hutan dan perbukitan rendah, di daerah yang dikenal dengan Suwalki Gap. Jika direbut oleh Rusia, pihaknya akan memotong Estonia, Latvia dan Lithuania.
Selama dua hari, helikopter Amerika dan pesawat Inggris mengambil bagian dalam latihan yang juga melibatkan tentara Polandia, Lithuania dan Kroasia dalam simulasi pertahanan dari titik nyala potensial.
“Kesenjangan itu rentan karena geografi. Tidak dapat dipungkiri bahwa akan ada serangan, tentu saja, tapi jika itu ditutup, maka Anda memiliki tiga sekutu yang berada di utara yang berpotensi terisolasi dari bagian aliansi lainnya,” kata Letnan Jenderal AS Ben Hodges mengatakan kepada Reuters Minggu 18 Juni 2017.
Rusia membantah rencana untuk menyerang Baltik, dan mengatakan NATO adalah negara yang mengancam stabilitas di Eropa Timur dengan membangun kehadiran militernya di sana dan melakukan pertunjukan perang tersebut.
Namun Hodges, yang memimpin pasukan Amerika . di Eropa, mengatakan bahwa sangat penting bagi aliansi untuk menunjukkan bahwa pihaknya siap.
“Kita harus berlatih, kita harus menunjukkan bahwa kita dapat mendukung sekutu menjaga (gap) terbuka, dalam menjaga hubungan itu,” katanya.
Aneksasi Rusia di Semenanjung Crimea Ukraina di Laut Hitam telah mengubah perhitungan NATO, semakin melihat Rusia sebagai musuh. Sebelum itu, tidak ada kekuatan dari anggota aliansi lain yang ditempatkan di negara-negara Baltik. Kini empat kelompok pertempuran yang berjumlah lebih dari 4.500 tentara telah ditempatkan di Estonia, Latvia, Lithuania dan Polandia.
Polandia telah mendorong sekutu NATO lainnya menggunakan beberapa pasukan ini untuk mengamankan koridor Suwalki yang rentan dan menghalangi kemungkinan agresi Rusia. Namun, sementara 1.500 tentara ikut serta dalam latihan akhir pekan ini, seorang komandan Lithuania memperingatkan bahwa akan lebih dibutuhkan untuk mempertahankan kesenjangan jika terjadi konflik yang nyata.
“Ini hanya latihan kecil dibandingkan dengan yang dibutuhkan dalam kasus serangan nyata, tapi ini penting bagi kami karena ini menunjukkan bahwa sekutu memahami kekhawatiran kita,” kata Brigadir Jenderal Valdemaras Rupsys, Kepala Angkatan Darat Lithuania.
Dengan mensimulasikan penyisipan kekuatan tersembunyi, tiga helikopter Amerika mendarat di sebuah lapangan di pedesaan Lithuania pada hari Sabtu, mengejutkan kuda dan sapi, di daerah yang berjarak beberapa jam perjalanan dari tempat sebuah batalyon Amerika ang ditempatkan di pangkalan Orzysz di Polandia.
“Pelatihan ini membantu menghadirkan kekuatan pertahanan yang kredibel yang diharapkan dapat mencegah agresi, namun jika tidak, kami akan siap untuk mempertahankan perbatasan NATO,” kata Letnan Kolonel Steven Gventer, yang memimpin kelompok pertempuran Amerika di Orzysz.
Pejabat NATO percaya Moskow akan mengadakan latihan sendiri di Rusia dan Belarus dalam skala yang jauh lebih besar pada bulan September yang mungkin melibatkan 100.000 tentara dengan kode “Zapad” (Barat).
Baca juga:
Kalah Jumlah, Kalah Jangkauan, Kalah Senjata, Bagaimana NATO akan Melawan Rusia?