Rusia Berencana Bangun Lagi ‘Kapal Terbang’
Sputnik

Rusia Berencana Bangun Lagi ‘Kapal Terbang’

Rusia berencana untuk menghidupkan kembali pembangunan hovercraft berkecepatan tinggi dengan  melanjutkan produksi kapal serbu amfibi  Proyek ‘Zubr’ 12322. Kapal ini  mampu membawa tiga tank dengan berat sampai 150 ton atau 10 kendaraan lapis baja yang penuh dengan marinir ke sebuah pantai.

Surat kabar Izvetia  melaporkan kapal  baru dijadwalkan untuk menggantikan kapal pendarat lama. Pembangunan ‘Zubr’ baru pertama akan dimulai pada 2018.

Andrei Frolov, pakar militer dan pemimpin redaksi majalah ‘Export of Arms’ Rusia mengatakan kepada Izvestia bahwa dimulainya kembali pembangunan hovercraft serangan akan mendukung daya saing industri perkapalan Rusia.

“Kapal pendarat berkecepatan tinggi ini akan diminati di teater tertutup seperti Laut Hitam, Baltik atau Kaspia,” tambahnya Minggu 18 Juni 2017 sebagaimana dikutip Sputnik.

Menurut ahli tersebut,   kapal amfibi Rusia dari proyek ‘Dyugon’ dan ‘Gyurza’ tidak mampu  memecahkan masalah yang dihadapi Angkatan Laut dan Korps Marinir.

“Kami masih belum memiliki mesin diesel yang bagus, yang menyebabkan masalah dengan ‘Dyugong’. ‘Zubr’ telah diuji coba, terbukti dengan baik dan bahkan diminati di luar negeri.”

Proyek 12322 ‘Zubr’  memiliki panjang 57 meter dan lebar 20 meter. Dilengkapi dengan mesin turbin gas suhu tinggi. Empat blower kipas memberikan air cushion. Tiga baling-baling lainnya menggerakkannya.

Berkat mereka, kapal tersebut melesat dengan kecepatan sekitar 130 km per jam, yang belum pernah terjadi sebelumnya pada kapal laut.

Kapal tersebut mampu mendaratkan pasukan di 78 persen pantai yang tidak dibangun di seluruh dunia. Selain itu, ‘Zubr’ tidak terlihat oleh stasiun radar. Efek ini dicapai karena fakta bahwa selama pergerakan, kapal tersebut berlayar di atas awan raksasa dari semprotan air, yang akan menutup  konturnya di layar radar.

Selain itu, ‘Zubr’ juga bisa meletakkan ranjau, dan jika perlu, berikan dukungan tembakan ke pendaratan. Kapal ini dilengkapi dengan dua sistem peluncur roket Grad-M.

Pada awal 1990-an, ada delapan kapal semacam itu di Angkatan Laut Soviet. Setelah jatuhnya Uni Soviet Angkatan Laut Ukraina mendapatkan lima  dan Rusia mendapat tiga.

Baca juga:

Aneh, Yunani Kok Jual 4 Raksasa Zubr ke China?