Jika sebelumnya ditulis tentang bagaimana MiG-23 Flogger milik Uni Soviet terbang masuk ke wilayah Eropa tanpa pilot dan akhirnya jatuh, beda lagi yang dialami sebuah pesawat F-106 Delta Dart. Bukan hanya terbang tanpa pilot, pesawat milik Angkatan Udara Amerika ini juga bisa mendarat dengan mulus nyaris tanpa ada kerusakan.
Kecelakaan yang kemudian dikenal dengan insiden ” Bomber ladang jagung,” tersebut sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar. Tidak ada yang tahu bagaimana hal itu bisa terjadi.
Kisah berasal pada 2 Februari 1970, ketika tiga F-106 dari Fighter Interceptor Squadron71 “Ironmen,” lepas landas dari Malmstrom Air Force Base dekat Great Falls, Montana untuk sorti Air Combat Maneuvering (ACM).
Pada awalnya tidak ada masalah. Penerbangan terkendali hingga kemudian masuk spin datar. Pilot, Kapten Gary Faust, tiba-tiba tidak mampu mengembalikan jet ke dalam kendali penerbangan. Dia pun melontarkan diri dengan kursi injeksi.

Tetapi hal aneh terjadi. Setelah pilot melakukan proses pelontaran keseimbangan pesawat pulih dari spin dan kembali masuk pada penerbangan stabil. F-106 kemudian terbang sendiri tanpa awak dalam waktu yang cukup lama.
Semua pilot yang terlibat dalam misi melihat pesawat terus berjalan hingga keluar dari jangkauan visual mereka kemudian makin rendah dan akhirnya mendarat di suatu tempat di pedesaan Montana.
Pesawat juga mendarat dengan perutnya, artinya tidak menukik. Akibatnya pesawat tidak hancur total.Karena mendarat di lapangan yang tertutup salju di dekat kota Big Sandy pesawat terseret cukup jauh.
Departemen Sheriff yang menerima panggilan telepon tentang pesawat mendarat di lapangan dan mesin masih dalam keadaan menyala. Sheriff meminta warga untuk membiarkan mesin menyala sampai kehabisan bahan bakar.
Sebuah tim dari Sacramento Air Logistik Center di McClellan Air Force Base, California, dikirim ke tempat kejadian untuk menilai situasi dan membawa pesawat keluar dari sana.
Pesawat kemudian dikirim ke California dengan kereta api. Pesawat mengalami kerusakan relatif kecil. Bahkan pesawat itu dikembalikan ke status terbang.
Bomber ladang jagung ini kemudian masih bergabung dengan Fighter Interceptor Squadron ke-49, dan akhirnya pensiun dan ditempatkan di museum pada tahun 1986.