Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan udara yang mereka lakukan kemungkinan telah telah membunuh pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi di pinggiran selatan Raqqa pada 28 Mei 2017. Kementerian Pertahanan mencatat bahwa pihaknya sedang dalam proses mengkonfirmasikan informasi tersebut melalui berbagai saluran.
Dalam keterangannya Jumat 16 Juni 2017, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pemimpin ISIS tersebut mungkin telah terbunuh bersamaan dengan pemimpin lainnya dan 330 teroris dalam serangan Angkatan Udara Rusia akhir bulan lalu.
Namun Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov belum bisa mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut. Lavrov mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki bukti 100 persen tentang meninggalnya pemimpin ISIS tersebut.
“Tentu saja, saya telah mendengar tentang laporan ini. Sejauh ini, saya belum mendapat konfirmasi 100 persen dari informasi ini,” kata Lavrov dalam sebuah konferensi pers di Moskow Jumat 16 Juni 2017.
Dia mencatat bahwa kemungkinan tewasnya Baghdadi tidak boleh terlalu tinggi. Selain itu jika benar Baghdadi meninggal maka itu bukan berarti kehancuran ISIS.
“Sudah beberapa kali kabar tentang meninggalnya pemimpin kelompok teroris namun, sejarah menunjukkan bahwa kapasitas pertempuran dari struktur [kelompok teror] kemudian dipulihkan,” Lavrov menambahkan.
Al-Baghdadi tampil di media untuk pertama kalinya pada tahun 2014 saat dia memprokalamasikan kekhalifahan di Timur Tengah. Sejak itu, media beberapa kali melaporkan tentang kematian pemimpin ISIS, meski informasinya belum pernah dikonfirmasi.
Pada hari Minggu, televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa Baghdadi tewas akibat serangan Amerika di Raqqa.