MiG Corporation sedang bekerja untuk mengembangkan suksesor atau pengganti jet tempur pencegat legendaris MiG-31 Foxhound . Direktur Umum MiG Ilya Tarasenko juga mengisyaratkan perusahaannya sedang aktif bekerja untuk menciptakan pesawat militer tak berawak.
Berbicara kepada surat kabar Kommersant Rusia Rabu 14 Juni 2017, Tarasenko menjelaskan bahwa perusahaan telah membagi bisnisnya menjadi tiga kelompok utama.
“Yang pertama melibatkan modernisasi pesawat yang sudah dikirim ke pelanggan,” katanya. “Dengan kata lain, kita bisa memodernisasi mereka sedemikian rupa sehingga membawa karakteristik mereka sedekat mungkin ke pesawat generasi kelima.”
“Area kedua, yang kami usulkan kepada pelanggan kami, dan di mana kami bekerja secara proaktif, adalah pesawat pencegat jarak jauh prospektif,” Tarasenko menambahkan.
Tarasenko mengatakan bahwa pekerjaan pada pesawat baru sudah berjalan, bahkan saat perusahaan tersebut terus memenuhi komitmennya untuk memodernisasi armada tempur MiG-31. Menurut pejabat tersebut, perusahaan berharap bisa menyiapkan pesawat baru pada saat pencarian pengganti MiG-31 secara resmi dimulai. “Itu rencana kami,” katanya.
MiG-31 adalah pencegat tempur supersonik jarak jauh, dirancang untuk digunakan melawan target udara dan ketinggian rendah. Pesawat tersebut pertama kali diperkenalkan pada militer Soviet pada tahun 1980, dan produksi massanya berlanjut sampai tahun 1994.
MiG Corporation saat ini sedang memenuhi kontrak untuk memodernisasi armada MiG-31 Angkatan Udara Rusia. Pihak militer mengharapkan agar pesawat tersebut tetap beroperasi hingga setidaknya 2030.
Dmitri Drozdenko, pakar militer dan Wakik Pemimpin Redaksi Arsenal of the Fatherland, sebuah majalah urusan militer Rusia, mengatakan kepada Radio Sputnik bahwa meskipun wajar bagi MiG untuk mengerjakan desain baru, MiG-31 masih akan tetap digunakan.
“MiG yang ada sedang mengalami modernisasi, jadi mesin ini akan terus berfungsi untuk sementara waktu,” katanya menjelaskan. “MiG-31 memiliki cadangan yang sangat besar yang tersisa di dalamnya, ini adalah pesawat yang sangat bagus, dan sangat tangguh. Pesawat mempertahankan semua kualitas terbaik dari pendahulunya, MiG-25.”
Dalam wawancara dengan Kommersant, Tarasenko juga menunjukkan bahwa MiG juga memiliki area bisnis utama ketiga: pesawat tak berawak.
“Pesawat tak berawak adalah masa depan,” katanya. “Operasi yang dilakukan oleh angkatan bersenjata kami di Suriah telah menunjukkan bahwa kita tidak dapat meremehkan peran pesawat tak berawak dalam konflik. [Kami memiliki proyek] yang dimulai pada awal tahun 2000an yang sangat bermanfaat. ”
Baca juga: