Dua kapal Angkatan Laut Amerika tiba di Qatar di tengah krisis negara tersebut akibat blockade yang dilakukan sejumlah negara tetangganya. Kapal tersebut tiba di Doha beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump menuduh Qatar sebagai penyandang dana terorisme pada tingkat yang sangat tinggi.
Kapal direncanakan akan menggelar latihan bersama dengan Qatar. Yang tidak jelas, apakah kedatangan ini sudah direncanakan sebelumnya atau baru dilakukan setelah krisis di negara tersebut terjadi.
Qatar yang jelas memang menjadi tuan rumah pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah dengan lebih dari 11.000 tentara dikerahkan atau ditugaskan ke Pangkalan Udara al-Udeid. Lebih dari 100 pesawat beroperasi dari sana.
Qatar News Agency (QNA) sebagaimana dikutip Aljazeera melaporkan kapal tersebut datang pada hari Rabu 14 Juni 2017. Pada hari yang sama bahwa Qatar menandatangani kesepakatan pembelian jet tempur F-15 dari AS dengan anggaran awal sebesar US$ 12 miliar.
Kesepakatan transfer pesawat tersebut diselesaikan oleh Menteri Pertahanan Qatari Khalid Al Attiyah dan dan Menteri Pertahanan Amerika Jim Mattis di Washington DC.
Dua hal ini menjadikan sikap Amerika memang terkesan aneh. Satu sisi Trump mengecam Qatar karena dinilai mendukung terorisme, tetapi di sisi lain justru mengizinkan pembelian F-15 dan juga mengirimkan kapal perangnya ke Doha.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan sejumlah negara lainnya memutuskan hubungan dengan Qatar awal bulan ini dengan tuduhan mendukung kelompok-kelompok bersenjata.
Riyadh juga menutup perbatasannya dengan Qatar, satu-satunya perbatasan darat yang dimiliki emirat. Selain itu, penutupan wilayah udara Saudi, Bahrai dan Emirat dari penerbangan milik Qatar telah menyebabkan gangguan impor dan perjalanan.
Pentagon minggu lalu juga tetap memuji Qatar yang menjadi tuan rumah pangkalan udara AS dan untuk “komitmen abadi terhadap keamanan regional”.
Pernyataan Pentagon berbeda dengan komentar Trump yang mendukung blokade pada Qatar dan pemutusan hubungan diplomatik. Jadi apa maumu sebenarnya hai Amerika?
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/03/18/lima-pertempuran-yang-mengubah-sejarah-timur-tengah/