Royal Navy, (1815-1918)
Akhir Perang Napoleon di Eropa meninggalkan Royal Navy menjadi yang terbesar, dan paling kuat di dunia. Sebagai angkatan laut dari sebuah negara kepulauan, Royal Navy sangat diperlukan untuk mengamankan jalur laut ke luar negeri menuju koloni Inggris, khususnya di Amerika Utara, India, dan Afrika.
Periode ini disebut “Pax Britannica,” periode yang relatif damai di dunia. Ukuran rata-rata dari Royal Navy selama abad ke-19 hanya 52.000, namun itu memainkan peran besar dalam menjaga “perang besar”.
Royal Navy mempertahankan kekuatan melalui apa yang disebut “two power standard,” yakni kekuatan Royal Navy harus sama dengan gabungan dua kekuatan yang ada di bawahnya. Hal ini menjadikan negara manapun akan sangat sulit menandinginya.
Selain Perang Krimea, ketika menghancurkan Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia, Royal Navy bertempur di sejumlah misi. Dari perang kecil di dalam dan di pinggiran dari Kerajaan Inggris, melawan bajak laut di Afrika Utara dan Laut ChinaSelatan, budak Afrika, hingga membuka pasar luar negeri termasuk Jepang dan China.