Rusia telah meluncurkan penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan sistem pertahanan pembom strategis Tupolev Tu-160M2 yang mulai dibangun Rusia. Sistem ini harus bisa melindungi pembom modern tersebut dari semua jenis rudal.
“Kami mengerti bahwa mereka [para pembom] akan memiliki sistem bantuan pertahanan utama yang baru dikembangkan yang merupakan bagian dari upaya penelitian baru, yang akan melindungi dari semua kemungkinan jenis rudal. Sistem ini akan mendeteksi target pada jarak beberapa ratus kilometer,” kata Wakil Direktur Pertama Radio-Electronic Technologies Group (KRET) Vladimir Mikheyev kepada TASS Rabu 14 Juni 2017.
Menurut Borisov, industri Rusia telah ditugaskan untuk menggunakan peralatan yang dirancang untuk pembom Tu-160M2 dan menghindari biaya yang tumpang tindih dalam persiapan produksi pesawat terbang dan penelitian.
Sebelumnya dilaporkan pembom supersonik tercepat di dunia Tu-160M2 direncanakan akan melakukan penerbangan perdana pada 2018 dan mulai produksi setelah 2020.
Gagasan untuk memulai kembali produksi pembom strategis Tu-160M2 dalam versi modern diajukan oleh Menteri Pertahanan Shoigu pada bulan April 2015 saat berkunjung ke Aviation Aviation Kazan, anak perusahaan Tupolev Aircraft Company.
Pada bulan Mei tahun itu, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan instruksi untuk memulai kembali produksi pembom-pembom ini. Pada bulan Oktober 2016, Wakil Menteri Pertahanan Borisov mengatakan 50 pesawat direncanakan untuk diproduksi.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/03/06/bomber-tu-160-rusia-vs-b-1b-as-menang-siapa/