Trump Persilakan Pentagon Kirim Pasukan Tambahan ke Afghanistan

Trump Persilakan Pentagon Kirim Pasukan Tambahan ke Afghanistan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memberi kewenangan kepada Menteri Pertahanan Jim Mattis  untuk menetapkan tingkat pasukan yang dibutuhkan di Afghanistan. Hal ini membuka pintu bagi Pentagon untuk menambah pasukan, alias perang berkobar lagi.

Pejabat Pentagon yang berbicara dengan syarat anonym mengatakan kepada Reuters Selasa 13 Juni 2017 bahwa belum ada keputusan mengenai penambahan pasukan. Saat ini ada  sekitar 8.400 tentara Amerika yang berada di medan perang paling panjang dalam sejarah Amerika tersebut.

Sementara Pentagon menolak berkomentar ketika dimintai pendapat tentang hal ini. Tetapi keputusan ini mirip dengan yang diumumkan pada bulan April tentang  tingkat pasukan Amerika di Irak dan Suriah, dan terjadi saat Mattis memperingatkan Kongres bahwa pasukan Afghanistan yang didukung Amerika tidak bisa mengalahkan Taliban meskipun lebih dari 15 tahun perang.

“Kami tidak menang di Afghanistan sekarang,”  kata Mattis mengatakan dalam kesaksian kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat sebelumnya. “Dan kami akan memperbaikinya sesegera mungkin.”

Seorang mantan pejabat Amerika mengatakan bahwa keputusan semacam itu memungkinkan Gedung Putih membantah bahwa hal akibat keputusan pemerintahan Presiden Barack Obama.

Namun kritikus mengatakan bahwa mendelegasikan terlalu banyak wewenang kepada militer tidak melindungi Trump dari tanggung jawab politik akibat kemunduran medan perang dan dapat mengurangi kemungkinan bagi para diplomat untuk memperingatkan kemungkinan ledakan balik dari keputusan militer.

Sudah empat bulan sejak Jenderal Angkatan Darat John Nicholson, yang memimpin pasukan Amerika  . dan internasional di Afghanistan, mengatakan bahwa dia memerlukan “beberapa ribu” pasukan tambahan, beberapa berpotensi diambil dari sekutu Amerika.

Pejabat dan mantan pejabat Amerika  mengatakan bahwa diskusi berkisar pada penambahan 3.000 sampai 5.000 tentara. Pasukan tersebut diperkirakan sebagian besar terdiri dari pelatih untuk mendukung pasukan Afghanistan, serta awak pesawat udara.

Rencana termasuk memberi lebih banyak wewenang kepada pasukan di lapangan dan melakukan tindakan yang lebih agresif terhadap  Taliban.

Beberapa pejabat Amerika telah mempertanyakan manfaat pengiriman lebih banyak tentara ke Afghanistan karena jumlah yang sesuai secara politis tidak akan cukup untuk mengubah arus, apalagi menciptakan stabilitas dan keamanan. Sampai saat ini, lebih dari 2.300 orang Amerika telah terbunuh dan lebih dari 17.000 terluka sejak perang dimulai pada tahun 2001. Pada puncaknya yakni tahun 2011, sebanyak 100.000 tentara Amerika dikirim ke Afghanistan.

Menurut  data yang dikeluarkan oleh Inspektur Jenderal Khusus AS Untuk Rekonstruksi Afghanistan, pemerintah Afghanistan dinilai oleh militer AS hanya mampu mengendalikan atau mempengaruhi  59,7 persen dari 407 kabupaten Afghanistan pada 20 Februari, turun hampir 11 persen dari waktu yang sama tahun 2016.