More

    Drone China Terbang di Tepi Ruang Angkasa

    on

    |

    views

    and

    comments

    Pesawat nirawak atau drone bertenaga surya pertama milik China, Caihong, mampu terbang di atas ketinggian 20 kilometer dari permukaan laut.

    Tim proyek di bawah Lembaga Ilmu Pengetahuan Luar Angkasa dan Kerja Sama Teknologi China (CASTC) mengemukakan bahwa Caihong terbang mendekati orbitnya selama lebih dari 15 jam sebelum mendarat dengan aman.

    Di dekat orbit yang berjarak sekitar 20 hingga 100 kilometer dari permukaan laut itu udaranya sangat tipis yang dapat mengurangi kemampuan teknis pesawat berbahan bakar minyak.

    Namun drone bertenaga surya seperti Caihong mampu menjelajah dengan baik di area tersebut dan diperkirakan mampu terbang selama beberapa bulan pada masa mendatang, demikian kata Direktur Proyek Caihong, Li Guangjia, sebagaimana dikutip media resmi China di Beijing, Rabu.

    Drone dengan bentang sayap 45 meter yang dilengkapi dengan panel surya itu bisa menekan biaya dan tidak mengharuskan pengisian bahan bakar untuk misi jangka panjang, demikian kata Shi Wen selaku kepala teknis proyek tersebut.

    Caihong yang berarti “pelangi” itu juga tidak menyebabkan polusi udara sehingga ramah terhadap lingkungan, tambah Shi.

    Dengan keberhasilan menerbangkan Caihong, maka China menjadi negara pionir ketiga dalam mengembangkan teknologi drone bertenaga surya yang mampu mendekati orbit setelah Amerika Serikat dan Inggris.

    Amerika telah mengembangkan drone sejenis yang diberi nama Helios  dan Inggris telah mengirimkan Zephyr di atas ketinggian 15 kilometer pada 2007.

    Tim Proyek Caihong mengklaim berhasil mengatasi hambatan utama teknologi, seperti aerodinamika, sistem kendali, dan efisiensi penggunaan energi selama mengembangkan drone tersebut.

    Dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mengatasi sistem kendali dalam menghadapi berbagai kondisi cuaca sebelum Caihong layak diterbangkan.

    Menurut rencana proyek tersebut, Caihong dapat menjalankan fungsi-fungsi satelit komunikasi dengan memberikan pelayanan data.

    Caihong juga diproyeksikan menjadi   Wi-Fi mobile dan memberikan akses internet di daerah atau kepulauan terpencil.

    Bahkan menurut Shi, drone tersebut juga mampu melakukan survei forestrasi dan pertanian, termasuk juga memberikan peringatan dini atas bencana alam.

    “Saat gempa, banjir, atau kebakaran hutan yang menyebabkan terputusnya saluran telekomunikasi, drone tersebut masih bisa memberikan pelayanan komunikasi di beberapa daerah terdampak,” ujarnya.

    Baca juga:

    Inilah Kekuatan Drone China

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this