Boeing bernapas lega karena rencana penjualan jet tempur F-15 ke Qatar tidak terganggu.
Washington dan Doha telah menandatangani kesepakatan untuk pembelian jet tempur dengan nilai awal sekitar US$ 12 miliar. Qatar berencana membeli 75 F-15 dengan nilai total US$21 miliar Kesepakatan ini diambil di tengau krisis Qatar di mana Presiden AS Donald Trump mengkritik keras negara tersebut.
Menurut Kantor Berita Qatar (QNA) yang dikutip Aljazeera, pembelian pesawat tersebut diselesaikan oleh Menteri Pertahanan Qatari Khalid Al Attiyah dan rekannya dari AS Jim Mattis di Washington DC pada hari Rabu 14 Juni 2017.
Attiyah mengatakan bahwa kesepakatan tersebut menggarisbawahi “komitmen lama Qatar dalam bekerja sama dengan teman dan sekutu kita di Amerika Serikat dalam memajukan kerja sama militer kita untuk kolaborasi strategis yang lebih dekat dalam perjuangan kita melawan ekstremisme kekerasan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas di wilayah kita. dan seterusnya”.
Penjualan tersebut “akan memberi Qatar kemampuan canggih dan meningkatkan kerjasama keamanan dan interoperabilitas antara Amerika Serikat dan Qatar”, Departemen Pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Kesepakatan senjata dilakukan beberapa minggu setelah Trump menandatangani kesepakatan dengan Arab Saudi untuk hampir $ 110 miliar di senjata AS.
Ini juga terjadi di tengah masalah diplomatik antara blok negara-negara yang dipimpin oleh Saudi dan Qatar.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain dan sejumlah negara lain memutuskan hubungan dengan Qatar awal bulan ini, menuduhnya mendukung kelompok bersenjata. Qatar telah berulang kali menolaknya.
Bagi Boeing kesepakatan ini sangat penting karena akan menjadikan garis produksi F-15 tetap hidup.