More

    T-14 Armata Gunakan Amunisi Nuklir? Tidak Mungkin

    on

    |

    views

    and

    comments

    Beberapa waktu lalu sejumlah media Rusia dan media internasional menulis tentang upaya Moskow yang sedang mengembangkan peluru nuklir untuk tank T-14 Armata. Tetapi jika dinalar hampir tidak mungkin hal itu akan dilakukan.

    Beberapa peluru artileri serupa pernah dikembangkan pada masa Soviet, tapi mereka tidak mungkin akan didesain ulang untuk tank.

    Salah satu alasan utama mengapa Rusia tidak membuat peluru nuklir untuk tank T-14 Armata  adalah karena pendeknya jangkauan meriam tank itu sendiri.

    Jangkauan maksimum tembakan meriam tank itu hanya empat kilometer. Menggunakan senjata nuklir pada jarak itu sama saja dengan bunuh diri.

    “Bayangkan apa yang akan terjadi di medan perang jika tank menembakkan peluru nuklir dalam jarak satu kilometer dari  mereka sendiri, sementara angin akan membawa awan radioaktif bermil-mil jauhnya,” kata Dmitry Litovkin, analis militer harian Izvestia beberapa waktu lalu.

    Daripada  menggunakan peluru nuklir, akan lebih mudah bagi meriam tank untuk mendapatkan kekuatan maksimal  proyektil dengan menggunakan peluru uranium terdeplesi atau  uranium yang mempunyai kadar isotop U235 yang lebih rendah dari uranium alam.

    Tank Armata T-14 pertama kali dipamerkan ke publik selama Parade Hari Kemenangan di Moskow pada 2015 lalu. Turet tak berawak menjadi salah satu fitur utama tank canggih itu.

    Selain itu, jenis mesin militer lainnya bisa dibangun dengan dasar platform yang sama. Pendekatan ini kini banyak digunakan di industri otomotif.

    Platform Armata dapat digunakan untuk kendaraan tempur infanteri, artileri gerak otomatis (self-propelled), kendaraan perbaikan dan pemulihan, dan kendaraan tempur pendukung serangan.

    Pengembangan peluru artileri nuklir, sebagai bagian dari persenjataan nuklir taktis negara, dimulai di Uni Soviet pada 1950-an.

    Pada 1960-an, Tentara Soviet menggunakan berbagai amunisi taktis, termasuk peluru artileri untuk meriam kaliber 152 mm sampai 406 mm.

    “Pada masa Uni Soviet bahkan ada ranjau darat nuklir,” kata Litovkin. “Oleh karena itu, baik bom udara nuklir maupun peluru artileri dan tank benar-benar diproduksi dan ditimbun secara massal. Namun, penerapan senjata jenis ini ternyata tidak praktis.”

    Terlepas dari senjata artileri yang digunakan Tentara Rusia saat ini, howitzer 2S19 Msta dan artileri gerak otomatis 2S3 Akatsiya dan 2S5 Giatsint-S secara teori dapat menggunakan peluru nuklir 3BV3 152 mm. Namun, menurut Kolonel (Purn.) Viktor Murakhovski, peluru semacam itu tidak pernah digunakan sekalipun memang sempat dirancang. Kuznetsov menambahkan bahwa militer Rusia tidak akan pernah mengonfirmasi apakah peluru buatan Soviet masih digunakan atau tidak.

    “Untuk keperluan militer, akan lebih bijaksana jika hulu ledak nuklir digunakan pada rudal balistik yang mampu terbang ratusan mil, seperti rudal taktis Iskander-M yang bisa mengenai target pada jarak 500 kilometer,” kata Litovkin dilansir RBTH beberapa waktu lalu.

    Kabar tentang amunisi nuklir untuk Armata bersumber dari media The Diplomat yang menulis bahwa pabrik pertahanan Uralvagonzavod “tidak hanya akan meningkatkan kemampuan versi  T-14 dengan meriam 2A83 152 mm  , tapi juga mengembangkan peluru nuklir untuk keperluan taktis di medan perang.”  The Diplomat  mengutip laporan media yang belum terkonfirmasi.

    Baca juga:

    Jika Leopard Berarung Lawan T-14 Armata, Apa Yang akan Terjadi?

     

    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this