Angkatan Darat akhirnya menyelesaikan desain dengan bobot 95 ton dengan armor 12 inci di bagian depan. Bandingkan dengan Sherman, yang beratnya sekitar 30 ton dan dilindungi armor sekitar dua inci. Bahkan Tiger yang ditakuti, yang digunakan Jerman dalam pertempuran, hanya memiliki sekitar armor enam inci di bagian depan.
T28 panjangnya hampir 37 kaki dari belakang sampai ke ujung meriam, dan tingginya sekitar 10 kaki. Tank ini membawa empat awak dan meriam 105 milimeter. Tapi untuk pertahanan jarak dekat melawan infanteri, T28 hanya memiliki senapan mesin kaliber .50 yang terpasang di atap, yang mengharuskan komandan kendaraan untuk mengekspos dirinya saat menembak.
Tak heran, bobot kendaraan ini menimbulkan kekhawatiran. Bobot berlipat dibandingkakn M26, T28 tetap menggunakan mesin yang sama, yang membuat hanya bisa mencapai kecepatan tertinggi delapan mil per jam. Bahkan angka itu hanya bisa dicapai dengan mengurangi tekanan dasar T28 melalui dua set jalur di setiap sisi kendaraan (saat bepergian di jalan, satu set rel bisa dilepas dengan kecepatan lebih tinggi).
Menemukan pihak untuk membangun kendaraan seukuran ini adalah tantangan lain. Pacific Car and Foundry Company melangkah maju, dan menyelesaikan T28 pertama di bulan Desember 1945. Pada saat itu, perang telah berakhir, dan pesanan awal untuk lima kendaraan uji telah dipotong menjadi dua, dan yang kedua dikirimkan pada bulan Januari 1946.
Kemudian pada bulan Juni 1946 muncul petualangan lain dalam nomenklatur militer. T28 menjadi T95 tetapi kali ini ditunjuk sebagai superheavy tank.
T28 tidak pernah melihat pertempuran. Lantas bagaimana jika dia benar-benar masuk medan Perang Dunia II? Secara teori meriam 105 milimeternya akan cukup untuk meremukkan pil box (kotak perlindungan) dan juga tank Jerman. Tetapi yang lebih penting bagi Angkatan Darat Amerika pada tahun 1945, armor depan T28 yang tebal di depan akan memberikannya kemampuan untuk melawan senjata antitank Jerman yang ditakuti seperti senjata anti tank 88 milimeter.
Di sisi lain, seperti tank manapun, dia akan rawan. Berbekal senapan mesin terbuka untuk pertempuran jarak dekat, ia juga rentan terhadap infanteri yang dipersenjatai dengan peluncur roket dan explosive charges.
Dalam hal ini, ia mirip dengan tank destroyer Elefant Jerman. Dia tidak memiliki senapan mesin sama sekali, Elefants diserbu dan dihancurkan oleh infanteri Soviet di Kursk. Dengan demikian T-28 akan membutuhkan dukungan infanteri jarak dekat.
Tapi akhirnya, Amerika Serikat akan menemukan apa yang dilakukan orang Jerman bahwa beberapa tank besar tidak benar-benar membuat perbedaan besar pada medan perang global. T-28 akhirnya hanya dimasukkan ke museum.
Sumber: National Interest