Setelah sebelumnya dilaporkan serangan udara Amerika Serikat justru menwaskan sedikitnya delapan anggota militer Afghanistan, kini yang terjadi sebaliknya.
Dua tentara Amerika terbunuh dan dua lainnya cedera setelah seorang tentara Afghanistan menembak mereka di Afghanistan timur.
Associated Press mengutip Attahullah Khogyani, juru bicara gubernur provinsi di provinsi Nangarhar, mengatakan bahwa tentara Afghanistan juga terbunuh setelah kejadian di distrik Achin.
Angkatan Laut Letnan Damien Horvath, juru bicara militer A.S. di Afghanistan, tidak segera mengkonfirmasi informasi ini.
“Kami mengetahui sebuah insiden di Afghanistan Timur,” katanya dalam sebuah email ke Military.com Sabtu 10 Juni 2017. “Kami akan merilis lebih banyak informasi bila sesuai.”
Wilayah ini telah menghadapi pertempuran sengit tahun ini. Sebelumnya empat tentara A.S. telah meninggal pada tahun 2017 di Afghanistan. Tiga di antaranya adalah kematian dalam misi tempur – dan semuanya terjadi di Nangarhar, tempat Achin berada.
Achin juga merupakan daerah di mana AS menjatuhkan “Mother of All Bombs” atau MOAB seberat 21.600 pound pada 13 April 2017. Bom menyasar kompleks gua dan terowongan yang digunakan oleh ISIS Khorasan.
Amerika memiliki sekitar 8.400 tentara di Afghanistan, termasuk beberapa ratusan Marinir yang musim semi ini kembali ke provinsi Helmand di barat daya. Sementara NATO memiliki 4.500 tentara di negara ini.
Presiden Donald Trump belum memutuskan apakah akan mengabulkan permintaan Jenderal John Nicholson untuk mengirim ribuan tentara AS lagi ke Afghanistan.