TINGKAT KECELAKAAN MENGEJUTKAN
Hustler pertama terbang pada tahun 1956, dan memasuki layanan operasional pada tahun 1960. Angkatan Udara secara total memperoleh 116 B-58 dengan harga per unit sama dengan B-52 Stratofortress.
Seperti banyak dari pesawat sayap delta awal, Hustler adalah raksasa terbang. Hustler juga memiliki set kontrol ambisius yang tidak selalu selaras dengan pengalaman dan kemampuan pilotnya. Pemeliharaan pesawat yang memiliki banyak sistem khusus juga sangat tinggi.
Semua ini menyebabkan tingkat kecelakaan yang mengejutkan. Sebanyak 26 dari 116 Hustlers hilang karena kecelakaan, sehingga tingkat kerugian total lebihd ari 26 persen selama masa kerja sepuluh tahun.
Meskipun banyak pesawat di tahun-tahun awal menderita tingkat kecelakaan yang tinggi, Hustler adalah salah satu yang terburuk, terutama mengingat biaya unit yang tinggi.
Seperti B-36 dan B-47, B-58 tidak pernah menjatuhkan bom dalam perang. Hustler tidak pernah memberikan kontribusi terhadap Perang Vietnam, meskipun terus dalam peran nuklirnya sementara B-52 tua menjatuhkan persenjataan konvensional di Vietnam Utara. B-58 secara teoritis telah mengambil peran bom konvensional, meskipun kecepatan tinggi dan penanganan sulit pada ketinggian rendah membuatnya tidak bisa menjatuhkan bom dengan akurasi tinggi.
Salah satu versi baru yang diusulkan, B-58B, adalah menambahkan kemampuan konvensional yang signifikan kepada Hustler. Versi penumpang / kargo yang diajukan tidak pernah lepas landas, dan penjualan ekspor yang direncanakan ke Australia tidak terjadi karena Australia pada akhirnya mendapatkan F-111.
Meskipun Angkatan Udara menekankan perlunya bomber penetrasi kinerja tinggi, mereka tidak pernah sangat menyukai B-58.
Amerika kemudian membangun B-70 Valkyrie yang lebih cepat untuk menggantikan B-52. Baik atau buruk, namun, B-70 juga dibatalkan karena Pentagon yakin kemampuan SAM yang makin tinggi akan menjadikan bombe segera usang.
Senator Robert McNamara memberi perintah untuk mempensiun armada pada tahun 1965 dan seluruh armada pensiun 1970. Misinya bergeser kembali ke B-52, yang bisa melakukan penetrasi ketinggian rendah ke wilayah udara Soviet jauh lebih efektif daripada Hustler.
Peran pengeboman konvensional bergeser ke pesawat tempur bomber, pertama FB-111 Aardvark dan ke jet tempur multi-peran seperti F-15, F- 16, dan (akhirnya) F-35.