More

    Apa yang Terjadi Jika Konflik Soviet-China Tahun 1969 Menjadi Perang?

    on

    |

    views

    and

    comments

    soviet-t-64-mbt

    Sejarah

    Insiden di Zhenbao Island, di mana penyergapan awal dan sebagian besar pertempuran terjadi, menjadi titik nadir hubungan Soviet-China. Hanya sepuluh tahun sebelumnya, Beijing dan Moskow telah berdiri bergandengan tangan sebagai benteng dari dunia komunis.

    Perebutan ideologi, kepemimpinan dan sumber daya, namun, mengakibatkan perpecahan tajam antara sekutu yang memiliki dampak global. Perpecahan diperburuk sengketa teritorial yang telah ada sejak zaman kekaisaran dan Imperial.

    Perbatasan yang panjang, kurang dibatasi dengan tegas telah meninggalkan banyak zona abu-abu di mana China dan Uni Soviet saling mengklaim kedaulatan.

    Setelah beberapa insiden kecil, insiden Pulau Zhenbao menjadi ketegangan tinggi. Sebuah serangan balik Soviet memunculkan korban serius, seperti yang dilakukan insiden serupa di Xinjiang pada bulan Agustus.

    Sebuah konsensus muncul di kedua sisi bahwa pemimpin China siap untuk melakukan bentrokan. Mengapa China berani memprovokasi tetangga mereka jauh lebih kuat? Dan bagaimana jika Soviet merespon lebih agresif atas provokasi China?

    Dalam ketegangan tinggi baik Uni Soviet dan China siap untuk perang, dengan Tentara Merah dikirim ke Timur Jauh dan PLA melakukan mobilisasi penuh. Soviet menikmati keunggulan teknologi luar biasa atas China pada tahun 1969.

    Namun, Beijing telah membangun tentara terbesar di dunia dan banyak ditempatkan di perbatasan Sino-Soviet. Sebaliknya kekuatan Tentara Merah banyak terkonsentrasi di Eropa Timur karena harus bersiap konflik dengan nATO. Akibatnya, pada saat bentrokan, cukup masih akal China mengklaim superioritas konvensional di banyak perbatasan.

    Keunggulan jumlah personel China tidak berarti bahwa PLA bisa mempertahankan serangan Uni Soviet. China kekurangan logistik dan kekuatan udara yang diperlukan untuk merebut sejumlah besar wilayah Soviet. Selain itu, perbatasan Sino-Soviet sangat panjang memberi kesempatan yang luas untuk respons Soviet. Dengan serangan NATO tidak mungkin terjadi secara bersamaan, Soviet bisa mentransfer pasukan besar dari Eropa, menyerang ke Xinjiang dan titik barat.

    Jalan yang paling penting dari potensi titik pertempuran terletak di Manchuria, di mana Tentara Merah telah meluncurkan operasi ofensif cepat di hari-hari memudarnya Perang Dunia II.

    Meskipun PLA tahun 1969 memiliki harapan yang lebih baik untuk menghentikan ofensif seperti dari Tentara Kwantung pada tahun 1945, dan hilangnya Manchuria akan terbukti menghancurkan kekuatan ekonomi China dan legitimasi politik.

    Dalam kasus apapun, kekuatan udara Soviet akan membuat angkatan udara China tidak berumur panjang, menundukkan kota China, pusat komunikasi dan pangkalan militer dengan serangan udara yang besar.

    Next: Nuklir?
    Share this
    Tags

    Must-read

    Sebagian Misi Kami Melawan Channel Maling Berhasil

    Sekitar 3 tahun Channel JejakTapak di Youtube ada. Misi pertama dari dibuatnya channel tersebut karena banyak naskah dari Jejaktapak.com dicuri oleh para channel militer...

    Rudal Israel dan Houhti Kejar-kejaran di Langit Tel Aviv

    https://www.youtube.com/watch?v=jkIJeT_aR5AKelompok Houthi Yaman secara mengejutkan melakukan serangan rudal balistik ke Israel. Serangan membuat ribuan warga Tel Aviv panic dan berlarian mencari tempat perlindungan. Serangan dilakukan...

    3 Gudang Senjata Besar Rusia Benar-Benar Berantakan

    Serangan drone Ukraina mengakibatkan tiga gudang penyimpanan amunisi Rusia benar-benar rusak parah. Jelas ini sebuah kerugian besar bagi Moskow. Serangan drone Ukraina menyasar dua gudang...

    Recent articles

    More like this