Filipina akan menandatangani sejumlah kontrak pembelian senjata dari Rusia sebelum akhir tahun ini. Negara ini juga menyatakan senang karena pembelian tidak rumit dengan berbagai persyaratan.
“Yang menyenangkan mengenai perlengkapan senjata dari Rusia adalah: mereka menjual senjata ke kita, tanpa embel-embel apa pun,” ujar Duta Besar Filipina untuk Rusia Carlos Sorreta sebagaimana diberitakan TASS Kamis 8 Juni 2017.
“Kami langsung menyadari bahwa perlengkapan militer dari Rusia, meski kami sebenarnya kurang akrab dengannya, pantas dihargai seperti itu, dan harganya juga bagus. Persyaratan pembayarannya juga sangat leluasa. Semoga sebelum akhir tahun ini transaksi dapat dilakukan,” terang Sorreta.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte setuju untuk bekerja sama di bidang pertahanan, pengendalian bencana, keamanan maritim, dan keamanan informasi internasional.
Duterte mengungkapkan bahwa negaranya hanya akan membeli senjata baru. Beberapa senjata Rusia yang masuk dalam radar Filipina adalah helikopter, pesawat, dan senjata presisi dipandu.
Selama ini Filipina sangat jarang bahkan hampir tidak pernah membeli senjata dari Rusia. Mereka mengandalkan senjata dari Amerika dan sekutunya. Namun beberapa waktu lalu Duterte menegaskan tidak akan lagi membeli senjata bekas dari Amerika. Ketika pemerintahan Obama, Duterte sudah menunjukkan sikap anti-Amerika.
Amerika selama ini memang dikenal sangat ketat dalam penjualan senjata. Banyak syarat njlimet yang diberlakukan. Amerika juga kerap mengembargo sebuah negara yang membeli senjatanya jika menilai senjata itu digunakan secara tidak benar. Indonesia, menjadi negara yang pernah merasakan embargo tersebut.
Baca juga: