Site icon

Diusir dari Koalisi Arab, Pasukan Qatar Pulang

Mirage 2000B Qatar

Tentara Qatar yang menjadi  bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi untuk menyerang Yaman telah kembali ke rumah setelah keputusan komando koalisi  mengusir Qatar dari operasi tersebut.

Televisi Qatar melalui akun Twitter-nya, Kamis 8 Juni 2017 mengatakan pasukan yang ditempatkan untuk bergabung ke koalisi tersebut telah kembali ke negaranya. Tetapi tidak disebutkan berapa jumlah pasukan yang dikirim Qatar dalam operasi bersama tersebut.

Koalisi yang dipimpin oleh Saudi mengumumkan pada hari Senin 5 Juni 2017 bahwa pihaknya akan menghentikan keterlibatan Qatar dalam operasi di Yaman karena kebijakan pendukung terorisme Doha dan interaksinya dengan kelompok-kelompok yang melawan pemerintah di Sana.

Koalisi Arab, yang terdiri dari sebagian besar angkatan bersenjata negara-negara Teluk Persia, meluncurkan operasi tersebut pada tahun 2015 setelah presiden  yang digulingkan Abd Rabbuh Mansur Hadi meminta bantuan militer.

Presiden melarikan diri dari Yaman setelah pemberontak Houthi, sebuah kelompok Muslim Syiah dengan kubu pertahanannya di utara negara tersebut merebut kekuasaan.

Pada  Senin 5 Juni 2017, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar karena menuduh negara tersebut mendukung teror dan mendestabilisasi Timur Tengah.

Yaman, Maladewa, Mauritius, Mauritania, Komoro dan pemerintah bagian timur Libya mengikuti langkah tersebut. Djibouti menyatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan menarik perwakilan diplomatiknya di Doha, sementara Senegal memanggil kembali duta besar Qatar-nya.

Baca juga:

Harga Minyak Rendah, Arab, UEA, Qatar Tetap Foya-Foya Belanja Senjata

Exit mobile version