Selalu Ada Yang Baru, Kim Jong un Pamer Rudalnya Lagi

Selalu Ada Yang Baru, Kim Jong un Pamer Rudalnya Lagi

Korea Utara menembakkan beberapa peluru kendali darat ke kapal atau rudal anti-kapal di lepas pantai timur semenanjung pada Kamis 8 Juni 2017.

Militer Korea Selatan mengatakan peluncuran itu merupakan peristiwa terbaru dalam rangkaian uji coba peluru kendali, tindakan yang menentang tekanan dunia untuk mengendalikan program senjata mereka.

Peluncuran dilakukan kurang dari seminggu setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan sanksi baru atas negara tertutup itu, mereka mengatakan akan terus melakukan uji program nuklir dan peluru kendalinya tanpa penundaan.

Peluru kendali diluncurkan Kamis pagi dari kota pesisir Korea Utara, Wonsan dan terbang sekitar 200 kilometer (124 mil), kata Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah diberi pengarahan tentang peluncuran terbaru itu, kata militer, namun menolak memberi rincian lebih jauh.

“Korea Utara meluncurkan beberapa proyektil yang tampaknya merupakan peluru kendali jelajah darat-ke kapal jarak pendek pada pagi hari ini di pantai timur dari wilayah Wonsan,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa Seoul dan Washington sedang menganalisis peluncuran tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Peluncuran Kamis itu merupakan uji coba peluru kendali keempat oleh Korea Utara sejak Jae-in mulai menjabat pada 10 Mei dan berjanji untuk terlibat dalam dialog dengan Pyongyang, dengan mengatakan pemberian sanksi dan tekanan saja telah gagal untuk mengatasi ancaman yang berkembang dari pengembangan program nuklir dan peluru kendali Korea Utara yang telah mengalami kemajuan.

Korea Selatan mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya akan menunda pemasangan sisa komponen sistem pertahanan anti-rudal AS yang kontroversial hingga menyelesaikan penilaian dampak sistem terhadap lingkungan.

Di bawah pemimpin generasi ketiga Kim Jong Un, Korea Utara telah melakukan pengujian semacam itu dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sebuah usaha untuk mengembangkan peluru kendali balistik antar benua (ICBM) yang mampu menjangkau daratan Amerika Serikat.

Dalam tiga peluncuran sebelumnya, Korea Utara menguji jenis peluru kendali balistik yang berbeda-beda, dua peluru kendali jarak menengah hingga panjang serta senjata Scud jarak pendek. Dan rudal anti-kapal merupakan jenis terbaru yang dipamerkan.

Peluncuran peluru kendali anti-kapal pada Kamis mengikuti perintah Jong-un untuk mengembangkan peluru kendali balistik Korea Utara sendiri yang tepat menyerang sasaran kapal musuh, seperti dilaporkan oleh media negaranya akhir bulan lalu.

Negara tertutup itu, yang telah melakukan puluhan uji peluru kendali dan dua bom nuklir sejak awal 2016 sehingga bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, mengatakan bahwa program pengembangan tersebut diperlukan untuk melawan agresi AS.