Site icon

Rusia: Kami Lebih Sukses Menghajar ISIS Dibanding Amerika

Rusia mengklaim telah mengungguli Amerika dalam upaya menghancurkan kekuatan ekonomi ISIS.  Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Ancaman dan Tantangan Baru Departemen Luar Negeri Rusia, Dmitry Feoktistov kepada  wartawan setelah Perundingan Rusia-AS dalam melawan pendanaan teror Rabu 7 Juni 2017.

Feoktistov juga mengungkapkan kepuasannya bahwa lebih banyak negara telah mempresentasikan informasi mengenai penghitungan sumber pendanaan ISIS pada rapat pleno Financial Action Task Force  (FATF) yang dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 17-23 Juni di Valencia, Spanyol.

“Selain Rusia dan AS, tujuh negara telah mempresentasikan informasi terkini yakni  Australia, Yunani, Irak, Monako, Swedia, Turki dan Inggris. Rusia dan Amerika Serikat memiliki laporan terbesar yang telah dibentuk menjadi dokumen tunggal oleh Sekretariat FATF ,” catat diplomat tersebut.

Dia menguraikan bahwa  Amerika melaporkan telah menghancurkan 2.000 truk tangki minyak yang digunakan ISIS sejak musim panas 2014. Jumlah itu di bawah pencapaian Rusia.

“Kami telah menunjukkan angka kami yang lebih besar dari pada laporan AS yakni  sekitar 4.000 truk tangki minyak, 206 fasilitas produksi minyak dan gas, 176 kilang minyak serta 112 stasiun pemompaan minyak,” kata diplomat tersebut sebagaimana dikutip TASS.

Dia menetapkan bahwa angka-angka ini terjadi di wilayah Suriah sejak diluncurkannya operasi Angkatan Udara Rusia di negara ini pada 30 September 2015.  Sementara  Amerika telah melaporkan periode sejak peluncuran Operasi Inherent Resolve di Irak dan Suriah (Agustus-September, 2014).

“Efektivitasnya terbukti, karena angka kami lebih dari dua kali lipat yang ada dalam laporan AS. Tentu saja ini bukan soal perlombaan,” tambahnya.

Wakil Direktur tersebut memberikan perhatian khusus pada informasi baru yang telah dipresentasikan dan dibahas dalam FATF selama empat bulan terakhir.  Informasi tentang upaya teroris untuk mendapatkan keuntungan dari jenis mineral komersial lainnya ditambahkan pada informasi yang ada mengenai upaya ISIS untuk mengendalikan produksi obat-obatan di Afghanistan, perdagangan organ dan upaya investasi real estat, termasuk di New York, Turki dan beberapa negara Eropa

“Kali ini kami telah berbicara tentang upaya ISIS untuk mengendalikan transportasi massal pengungsi ke Eropa dan mengendalikan investasi ke bidang yang dengan cepat mendapat keuntungan, seperti farmakologi, kedokteran dan konstruksi,” tambah Feoktistov.

Dia juga menyebutkan ISIS telah menaruh perhatian pada tambang fosfat, asam sulfat dan asam phospohor di Irak, tambang garam di Suriah, serta pabrik semen di negara-negara ini.

Exit mobile version