Taiwan membangun program ambisius untuk mengembangkan sebuah pesawat tempur canggih menggantikan armada F-5 dan F-104 yang dimulai pada tahun 1982. Program ini muncul setelah pemerintah AS melakukan embargo atas penjualan Northrop F-20 dan setiap jet tempur yang sebanding.
Namun embargo tidak diterapkan pada bantuan teknis mengingat perusahaan kedirgantaraan AS telah bekerjasama erat dengan AIDC untuk mengembangkan pesawat tempur dan senjata buatan Taiwan.
Bantuan telah disediakan oleh General Dynamics (badan pesawat), Garrett (propulsi), Westinghouse (radar) dan tim Smiths Industries (avionik).
Program ini kemudian melahirkan F-CK-1 yang mirip F-16 dan F/A-18. Kokpit sangat mirip dengan F-16, dengan controller sisi-stick di sebelah kanan, throttle di sebelah kiri, dan Martin-Baker Mk 12 nol / zero ejeksi kursi miring di tiga puluh derajat.
Ada satu Elbit HUD, dua Bendix MFDs, dan sistem navigasi inersia Honeywell H423. Allied Signals’ AiResearch Division membantu merancang sistem kontrol. Kanopi pada pesawat pra-produksi dan dua-seaters membuka ke kanan. Sedangkan pada pesawat satu kursi berengsel di bagian belakang dan terbuka ke atas.
Pada akhir tahun 1982, peran F-CK-1 bergeser dari semula pencegat berkecepatan tinggi menjadi pesawat tempur superioritas udara.