Site icon

Malaysia akan Dongkrak Kemampuan Udara, Apa Saja Yang Ingin Dibeli?

Su-30MKM dari Angkatan Udara Malaysia.

Royal Malaysian Air Force (RMAF) telah mengajukan proposal untuk mengakuisisi aset baru guna meningkatkan kemampuan pertahanan udara negara tersebut.

Kepala RMAF, Jenderal Datuk Seri Affendi Buang mengatakan di antara aset yang diajukan adalah pesawat tempur multi peran, pesawat patroli maritim, dan sistem radar ground base.

“Ada dalam Rencana Malaysia ke-11 (11MP), dan jika situasi keuangan pemerintah memungkinkan, kita bisa mendapatkan aset ini dalam waktu dekat.

“Kami membutuhkan aset ini untuk menjaga agar pertahanan udara tetap relevan dan mampu,” katanya dalam sebuah konferensi pers RMAF  bersamaan dengan ulang tahun ke 59 yang ke 59 di markasnya sebagaimana dilansir News Sabah Times Kamis 1 Juni 2017.

Meski pengadaan aset baru masih dalam proses, dia mengatakan bahwa aset RMAF yang sudah ada seperti pesawat Sukhoi, F/A-18, dan Hawk memastikan bahwa kemampuan mereka tidak terganggu.

Menurutnya, untuk memastikan bahwa kekuatan  memiliki cukup pesawat sambil menunggu aset baru dikirim, maka mereka mempertimbangkan untuk mengaktifkan kembali pesawat MiG-29 mereka dengan terlebih dahulu melakukan upgrade.

Mengomentari rencana Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF) untuk memberikan pesawat patroli maritim P3 Orion ke Malaysia, Affendi mengatakan bahwa RMAF telah mengirim tim teknis untuk mengevaluasi pesawat guna melihat keefektifan dan kepraktisannya.

“Tim teknis akan menentukan apakah kita dapat mendukung operasi pesawat terbang dan apakah sesuai dengan kemampuan kita. Ini akan menjadi fokus  tim kami untuk memastikan keputusan kami akan mengangkat kemampuan patroli maritim kami.”

“Saat ini, kami melihat beberapa pilihan untuk pesawat patroli maritim karena kami adalah negara maritim, dan situasi yang terus berubah di Laut Cina Selatan. Oleh karena itu, kami menekankan pada perolehan aset patroli maritim yang canggih yang dapat menyelesaikan misi kami secara efektif,” katanya .

Terkait pertanyaan tentang rencana RMAF tentang Unmanned Ariel Vehicle (UAV), Affendi mengatakan bahwa saat ini kekuatannya sedang mempelajari aplikasinya secara komprehensif.

Jika RMAF memutuskan untuk memperoleh teknologi tersebut, dia mengatakan bahwa hal itu dapat dilakukan melalui kemitraan menguntungkan antara perusahaan pertahanan lokal dan mitra teknologi asing.

Exit mobile version