Angkatan Udara Amerika Serikat baru saja merilis foto yang membuktikan bahwa pesawat MC-130J Comando II telah bergabung dalam perang ISIS.
Gambar menunjukkan MC-130J Comanddo II menerima bahan bakar KC-135 dalam sebuah penerbangan untuk mendukung Operasi Inheren Resolve.
Foto itu diambil pada tanggal 29 Mei 2017 dan menjadi menarik karena ini adalah pertama kalinya pesawat tempur tempur multimission / kapal tanker operasi khusus, milik Komando Operasi Khusus Angkatan Udara (AFSOC) terlihat terbang untuk mendukung Inherent Resolve di Irak dan Suriah.
MC-130J Commando II, yang menggantikan pesawat MC-130N / P Combat Shadow II, adalah varian operasi khusus modern dari Hercules, yang peran utamanya adalah HAAR (Helikopter Air-to-Air Refueling) , infiltrasi, exfiltrasi dan suplai SOF dengan airdrop atau mendarat di lapangan udara terpencil dan buruk.
Menariknya, pesawat terbang juga dapat digunakan untuk operasi FARP (Forward Air Refueling Point) untuk melakukan operasi pengisian bahan bakar rahasia dan di lokasi rahasia dimana stasiun pengisian bahan bakar tidak dapat diakses atau bila pengisian bahan bakar dari udara ke udara tidak memungkinkan dilakukan.
Sebagaimana dilaporkan The Aviationist Jumat 2 Mei 2017, MC-130J beroperasi di ketinggian rendah dan di malam hari, melakukan misi klandestin dengan kemungkinan akuisisi visual berkurang dan dicegat oleh ancaman di udara.

Menurut Angkatan Udara AS, MC-130J memiliki dua flight station canggih dengan full integrated digital avionics, Combat Systems Operator (CSO) dan stasiun dek penerbangna tambahan, multifunctional liquid crystal displays 13 warna, head-up displays; fully integrated navigation systems dengan dual inertial navigation system dan global positioning system; integrated defensive systems; low-power color radar dan digital moving map display.
Selain itu pesawat dilengkapi dengan sistem pertahanan terpadu; radar warna berdaya rendah serta tampilan peta bergerak digital.
Pesawat dilengkapi dengan mesin turboprop baru dengan baling-baling enam bilah composite propellers, digital auto pilot; improved fuel, environmental and ice-protection systems; enhanced cargo-handling system, Universal Air Refueling Receptacle Slipway Installation (UARRSI), air refueling pods, Electro Optical/Infrared (EO/IR) System, dual SATCOM for voice/data; 60/90 KVA generators dan LAIRCM provisions.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, aset ini mampu melakukan banyak tugas, hingga sulit menebak jenis misi apa yang sedang dilakukan oleh pesawat dalam gambar ini. Untuk saat ini, kita bisa mengatakan bahwa Comanddo II telah bergabung dalam perang udara di Suriah dan Irak untuk mendukung berbagai macam operasi khusus melawan ISIS.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2016/12/14/6-alasan-kenapa-c-130-hercules-sulit-ditandingi/