Ilyushin Il-2 Sturmovik
Ilyushin Il-2 Sturmovik adalah pesawat serangan darat mencapai status hampir mitologis dalam militer Soviet selama Perang Dunia II. Soviet membangun lebih dari 36.000 pesawat tempur yang diberi sebutan Great Patriotic War di Rusia.
Il-2 meningkatkan moral pasukan darat Tentara Merah, tetapi efektifitasnya justru benar-benar dipertanyakan.
Aircrew Soviet yang terbang dengan Sturmovik menderita kerugian besar ketika melawan Luftwaffe selama Front Timur. Pesawat ini ternyata tidak memiliki kemampuan manuver tinggi. Dia juga tidak membawa bom besar terutama bila dibandingkan dengan P-47 Thunderbolt dan Hawker Typhoon milik negara Barat.
Parahnya lagi, pesawat ini juga tidak akurat dalam menjatuhkan senjata. Jadi, meskipun memperoleh reputasi mistis dan menakutkan Il-2 justru banyak mengalami kekalahan.
Norden Bombsight
Norden bombsight adalah inovasi Perang Dunia II lain dengan reputasi yang jauh dari apa yang diharapkan. Militer AS menghabiskan anggaran 1,5 miliar dolar AS. Jumlah yang luar biasa untuk tahun 1940 untuk mengembangkan bombsight tersebut. Untuk perbandingan seluruh seluruh Manhattan Project yang menghasilan bom atom hanya menghabiskan sekitar 3 miliar dolar.
Sayangnya, bombsight benar-benar payah. Bahkan, kurang dari 50 persen dari bom yang dijatuhkan menghancurkan seperempat mil dari target. Angkatan Laut, misalnya, mengakui masalah awal dan beralih ke menyelam pengeboman segera. Inggris-juga mengakui kesia-siaan presisi bom-bom untuk seluruh kota di Jerman.
Presisi serangan udara benar-benar tidak layak sampai munculnya bom dipandu laser menjelang akhir Perang Vietnam. Sekarang, tentu saja, ada bom dipandu GPS, yang membuat serangan jauh lebih mudah-setidak-tidaknya untuk pilotnya. Untuk target tentu ini sangat merepotkan.
Jet Tempur Generasi Kelima
Salah satu contoh paling modern dari senjata yang terlalu berlebihan adalah pesawat tempur generasi kelima. Amerika Serikat menghabiskan lebih dari 470 miliar dollar AS pada F-22 dan F-35, tetapi biaya pesawat ini begitu banyak dan butuh waktu lama untuk mengembangkan, mereka sudah usang dalam beberapa kasus.
Sebagai contoh, sensor elektro-optik yang dibenamkan di hidung F-35 sudah 10 tahun dipasang dan belum juga pesawat itu beroperasi. Apa iya tidak ketinggalan jaman dengan perkembangan teknologi yang sedemikian cepat.
Selain itu juga dibutuhkan biaya lebih dari satu triliun dolar untuk menjaga pesawaat ini dalam pelayanan. Dengan kata lain biaya pemeliharaan pesawat siluman juga teramat mahal. Pesawat tersebut juga harus dimodifikasi untuk menjaga mereka tetap relevan dengan keadaan.
Tapi musuh tidak tinggal diam. Rusia dan China sudah bekerja pada pertahanan udara jaringan baru digabungkan dengan radar baru yang beroperasi di UHF dan VHF yang mengancam untuk menetralisir investasi besar-besaran Amerika di jet tempur generasi kelima.
Menurut para ahli industri, akhirnya musuh akan dapat memandu senjata dengan radar band UHF dan VHF -yang akan menetralisir kemampuan siluman F-22 dan F-35. Akhirnya banyak uang yang justru terbuang sia-sia.
Sumber: National Interest