Site icon

Karena Mendekat Berarti Mati,  Amerika Beli Lagi 360 Rudal JASSM-ER

Amerika mungkin bisa dengan leluasa untuk melakukan serangan pada negara-negara lemah seperti Suriah, Irak atau Afghanistan. Pesawat tempur mereka bisa dengan mudah keluar masuk ke wilayah udara lawan tanpa takut diintersep rudal pertahanan udara lawan, karena memang negara-negara itu tidak punya.

Tetapi jangan berharap menemui kemudahaan semacam itu jika melawan negara dengan sistem pertahanan udara canggih seperti misal Rusia atau China. Berani mendekat, nyawa taruhannya.

Hal inilah yang disadari Amerika Serikat. Negara ini terus meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh mereka. Salah satunya dibuktikan dengan membeli lebih banyak rudal udara jarak jauh.

Departemen Pertahanan telah mengumumkan bahwa Lockheed Martin telah mendapatkan kontrak dengan nilai lebih dari US$ 413 juta untuk memproduksi 360 rudal udara ke permukaan jarak jauh untuk Angkatan Udara AS.

“Lockheed Martin telah mendapatkan kontrak US$ 413.854.079 untuk produksi Lot 15 Joint Air-to -Surface Standoff Missile-Extended Range (JASSM-ER),” kata Pentagon dalam rilisnya Kamis 1 Juni 2017. “Kontraktor akan menyediakan 360 rudal dan peralatan terkait JASSM-ER.”

JASSM-ER adalah rudal jarak jauh dipandu yang digunakan untuk melawan target yang kuat, statis dan bergerak dari luar jangkauan pertahanan udara musuh.

JASSM-ER adalah versi lanjutan dari rudal jelajah AGM-158A.  JASSM-ER memiliki 70% kesamaan hardware dan 95% software  dengan  AGM-158 JASSM. Jangkauan rudal ini bisa mencapai tidak kurang dari 807 mil.

Baca juga:

Awas Rusia! F-16 Polandia Mulai Terima Rudal JASSM-ER

Exit mobile version