Amerika Serikat pada Selasa 30 Mei 2017 sukses menguji perisai rudal Ground-based Midcourse Defense (GMD) untuk menembak sebuah rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM).
Ini adalah pertama kalinya sistem sangat mahal itu bisa menembak rudal kelas ini. Sebelumnya uji tidak menggunakan target rudal antarbenua.
Tes tersebut membuktikan usaha yang rumit untuk melindungi wilayah Amerika Serikat dari serangan rudal. Begitu banyak sistem dan tahapan yang harus dijalani yang jika satu saja meleset maka rudal akan berpotensi lolos.
Chris Johnson dari Badan Pertahanan Rudal mengatakan kepada Business Insider meski mereka berhasil menembak jatuh ICBM hanya dengan satu rudal pencegat tunggal, tetapi dalam skenario tempur sebenarnya tidak akan semudah itu. “Dalam skenario operasional, kami mungkin akan menggunakan lebih dari satu [rudal pencegat],” katanya Kamis 1 Juni 2017.
Johnson mengatakan bahwa AS memiliki 36 rudal pencegat yang siap digunakan, namun jika ancaman yang masuk adalah rudal yang sesungguhnya, dan bukan sekadar tes, mereka akan menembakkan beberapa pencegat di setiap sasaran.
Stok 36 rudal bukanlah jumlah yang banyak. Artinya baik Korea Utara maupun negara lain masih berpeluang untuk mengalahkan GMD. Salah satunya dengan menguras habis stok rudal tersebut dengan membanjiri serangan ke Amerika.
Andai satu rudal yang menyerang harus dicegat dengan dua rudal, maka hanya dibutuhkan 18 rudal untuk mengosongkan persediaan, setelah itu Amerika akan kesulitan mencegat dan harus mengandalkan sistem lain. Cukup satu rudal nuklir lolos maka akan menjadi malapetaka besar.

Untuk mengatasi ancaman tersebut, Pentagon telah memberikan kontrak senilai US$ 58 juta kepada Boeing untuk menciptakan tipe pencegat baru yang membunuh beberapa ancaman masuk dengan satu tembakan.
Namun MDA tidak berencana untuk memiliki kemampuan itu sampai tahun 2025. Sementara itu, para ahli memperkirakan bahwa Korea Utara dapat mulai menguji ICBM dalam setahun.
Korea Utara telah menunjukkan kemampuan mereka untuk menembakkan sejumlah rudal balistik dalam serangan tunggal sebelumnya.
Pada akhirnya, meski pencegat GMD mencetak sukses melawan rudal uji coba, pertahanan rudal ini belumlah dapat diandalkan untuk melindungi Amerika dari musuh di luar negeri.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2017/03/01/10-senjata-paling-mahal-di-arsenal-amerika/