Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku tidak terlalu memikirkan rencana kontroversial NATO untuk memperluas pengeluaran militer, karena kemampuan pertahanan negara tersebut dijaga dengan andal.
“Pemimpin NATO berbicara di pertemuan puncak mereka tentang keinginan untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia, lalu mengapa mereka meningkatkan pengeluaran militer mereka? Siapakah yang akan mereka lawan?,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin kepada surat kabar Le Figaro dalam sebuah wawancara yang dirilis Selasa 30 Mei 2017.
“Saya melihat kontradiksi di sini, walaupun ini bukan urusan kita. Siapa yang akan membayar dan berapa banyak Kami memiliki pertahanan sendiri untuk menangani, dan kami berusaha memastikannya dengan andal dan dengan harapan ke masa depan kami merasa yakin,” kata Putin.
Isu pendanaan NATO telah diajukan berulang kali oleh pemerintah Presiden AS Donald Trump, yang menekankan bahwa semua anggota aliansi harus menghormati tanggung jawab pada anggaran NATO. Menurut Deklarasi Puncak NATO 2014, negara anggota aliansi harus mengejar target pengeluaran 2 persen dari PDB mereka untuk mendanai NATO dalam satu dekade.
Selama KTT NATO hari Kamis di ibu kota Belgia di Brussel, para pemimpin aliansi juga sepakat untuk mengembangkan rencana nasional tahunan , terutama, akan membahas tambahan dana dalam kemampuan militer utama.
Baca juga:
Tak Apa Urusan NATO, Rusia: Kami Tetap Tempatkan Iskander di Kaliningrad
