
Lalu bagaimana jika kemudian terjadi perang antara Amerika dan China? Mengingat jarak yang sangat jauh jet tempur China yang berbasis di darat terbatas untuk menyerang jarak jauh. Tetapi ada kemungkinan menjadi masalah bagi pasukan AS dalam hal konflik, terutama jika digunakan dalam hubungannya dengan sistem pertahanan udara terpadu.
Jika ada perang di Pasifik Barat, Amerika dan sekutu memiliki beberapa pangkalan di wilayah tersebut untuk menjadi tuan rumah jet tempur taktis seperti F-35. Masalah akan menjadi lebih besar ketika pesawat-pesawat tersebut lepas landas dari pangkalan di Jepang seperti Kadena atau Andersen Air Force Base di Guam.
Maka pesawat tanker kemungkinan akan menjadi pertama yang akan ditargetkan. Selain itu, China hampir pasti untuk menyerang pangkalan udara dengan rudal balistik guna merusak pangkalan agar tidak bisa digunakan sebagai basis operasi pesawat.
Meski jet tempur Amerika seperti F-22 dan F-35 jelas lebih unggul dibanding pesawat China maka semua itu tidak akan berarti jika mereka tidak memiliki basis untuk beroperasi atau pesawat tanker untuk mengisi bahan bakar di udara.
Selanjutnya penerbangan intelijen, pengawasan dan pengintaian, mereka jet tempur Amerika jelas tidak bisa berbuat banyak dan seperti menjadi buta di udara.
Jadi rencana induk China untuk melawan dua jet tempur siluman ini adalah dengan menghancurkan pangkalan terlebih dahulu atau pesawat tanker yang mendukung jet tempur