Brigade rudal Rusia akan beralih sepenuhnya dari sistem peluncur roket Smerch ke sistem peluncur roket ganda (MLRS) Tornado-S dalam tiga tahun ke depan.
“Hingga 2020, seluruh brigade misil akan dipersenjatai dengan sistem misil canggih Iskander-M, dan seluruh brigade artileri akan dipersenjatai dengan sistem MLRS berkaliber besar Tornado-S,” kata , kata Komandan Pasukan Misil dan Artileri Angkatan Darat Rusia Jenderal Mikhail Matveyevsky sebagaimana dilaporkan Sputnik, Senin 29 Mei 2017. Ia menambahkan bahwa rencana tersebut telah dimulai sejak tahun ini.

Tornado-S dikembangkan oleh Perusahaan Penelitian dan Manufaktur Splav (bagian dari perusahaan negara Rostec). Sistem tersebut berukuran 300 milimeter, dapat meluncurkan roket hingga sejauh 120 kilometer, dan menyerang area seluas 60 hektare.
Tornado dapat meninggalkan posisinya bahkan sebelum misil yang ditembakkan menyentuh tanah. Saat misil terakhir meledak menghancurkan target, sistem ini mungkin sudah ada beberapa kilometer dari lokasi penembakan.
Baca juga:
https://www.jejaktapak.com/2016/08/01/daya-bunuh-tornado-s-setara-dengan-senjata-nuklir/